1. Beranda
  2. Artikel
  3. Berita Kampus
  4. Anak Tukang Becak Ini, Raih IPK 4,0 di ITB

Kategori

Anak Tukang Becak Ini, Raih IPK 4,0 di ITB

Anak Tukang Becak Ini, Raih IPK 4,0 di ITB

Rating: 1 - out of 5stars
13 Februari 2017 0 Komentar
Penulis:

Keterbatasan ekonomi tak membuat Herayati patah arang untuk mengenyam pendidikan tinggi. Buktinya pada 2014 silam, Muhammad Sawiri bangga sekaligus tidak percaya lantaran mimpi sang anak, Herayati untuk mengenyam bangku kuliah terwujud. Tak tanggung-tanggung, putrinya itu berhasil diterima di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB), mengalahkan puluhan ribu peserta seleksi dari seluruh Indonesia.

Sawiri yang sehari-hari berprofesi sebagai seorang tukang becak ini. Hanya mengantongi pendapatan sekitar Rp15 ribu per hari, tentunya kesulitan untuk membiayai kuliah anaknya tersebut. Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, dia pun tak terpikir bisa menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi. Namun, berkat prestasi Herayati, ia bisa mendapatkan beasiswa berkuliah di ITB.

Baca Juga : ITB dan Universitas Trilogi Jalin Kerjasama Tridharma Perguruan Tinggi

“Saya bangga dengan Hera. Walaupun ekonomi segini, alhamdulillah anak belajarnya tidak putus semangat, terus belajar,” ujar Sawiri seperti dilansir detik.com

Semenjak mengenyam pendidikan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB pada 2014 lalu, Herayati terus menunjukkan prestasinya. Terbutkti dari hasil Indeks Prestasi (IP) yang tergolong tinggi. Saat semester 1, Hera mampu meraih IP 3,53. Namun, pada semester 2, nilainya sempat turun dan hanya meraih IP 3,3. Herayati lalu lebih tekun lagi belajar hingga nilainya kembali naik drastis di semester 3 dengan IP 3,88.

Sedangkan Motivasi Herayati untuk berpendidikan tinggi tak lain karena orang tuanya. Berangkat dari keluarga kurang mampu dan berlatar belakang pendidikan rendah, membuatnya ingin mengubah garis kehidupan keluarganya. Baginya, keberhasilannya selama ini adalah berkat kerja keras orangtuanya. Gadis berhijab tersebut percaya, setiap ada keinginan pasti ada jalan.

Baca Juga : Jaga Kebhinekaan, Ribuan Mahasiswa se-Indonesia Gelar Jambore

“Saya tidak ingin karena orang tua saya tidak pernah kuliah, saya juga begitu. Saya ingin mengubah itu dengan kuliah dan berprestasi. Orang tua mencari nafkah panas-panasan dan hujan-hujanan. Masa kita mau malas. Saya ingin menaikkan derajat keluarga, kemudian membuat orang tua bangga,” kata Hera.

Kini, setelah lima semester menempuh pendidikan di ITB, remaja 19 tahun itu berhasil meraih IPK sempurna, yakni 4,00. Perjuangan mahasiswa jurusan kimia itu memang belum selesai untuk bisa lulus sarjana. Meski begitu, keluarganya selalu mendukung Hera. Apalagi, selama kuliah Hera mendapat beasiswa sehingga tidak membebani kedua orangtuanya.

Baca Juga : 30 Universitas Terbaik di Indonesia Tahun 2017 Versi Webometrics

Berkat keinginan yang keras itu lah, jalan menuju cita-citanya mulai terbuka. Saat ini, Hera sedang mengikuti program honours (kehormatan) yang ada di FMIPA ITB. Lewat program itu, Hera bisa melangkah ke program unggulan lainnya yaitu fast track.

“Jadi program fast track itu membuat kita bisa kuliah S1 dan S2 selesai dalam waktu 5 tahun. Ini kesempatan yang baik buat saya. Mudah-mudahan lancar terus ke depannya,” ungkap Hera.

Sumber :  AyoKuliah.id

Loading...
linecolor

    






Artikel Terkait