1. Beranda
  2. Artikel
  3. Berita Kampus
  4. Antisipasi MRSA, Tim Mikrobiologi FK UNAIR Tawarkan Guideline

Kategori

Antisipasi MRSA, Tim Mikrobiologi FK UNAIR Tawarkan Guideline

Antisipasi MRSA, Tim Mikrobiologi FK UNAIR Tawarkan Guideline

Rating: 1 - out of 5stars
08 Februari 2017 0 Komentar
Penulis:

Angka terjangkitnya kasus Infeksi Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus atau lebih dikenal dengan MRSA masih menjadi keprihatinan dunia. Di Indonesia sendiri khususnya, prevalensi infeksi MRSA di lingkungan rumah sakit pun diperkirakan melonjak signifikan setiap tahun nya. Karena penyebarannya berada di lingkungan rumah sakit maka ini menjadi ancaman tersendiri bagi para pasien terutama yang menjalani rawat inap.

MRSA pertama kali ditemukan di inggris pada tahun 1961. MRSA merupakan jenis bakteri Staphylococcus aureus yang tahan terhadap methiciline atau jenis antibiotik. Namun karena obat MRSA masih terbatas, mengakibatkan infeksi satu ini relatif sulit diobati. Dampaknya, dari tahun ke tahun, prevalensi infeksi MRSA semakin meningkat.

Baca Juga : Ini Tiga Langkah Unair Tingkatkan Peringkat di Dunia

Demi memutus mata rantai kejadian penularan infeksi MRSA, Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof. Dr. Kuntaman, dr., MS., Sp.MK-K beserta tim Mikrobiologi FK UNAIR bekerja sama dengan Erasmus University Medical Center melakukan serangkaian penelitian berkelanjutan dari tahun 2004 hingga 2006.

“Infeksi MRSA sudah sepatutnya mendapat perhatian khusus, mengingat saat ini emergency microba resistent sudah masuk golongan emerging diseases yang memerlukan tindakan pencegahan sesegera mungkin,” kata Prof. Kuntaman seperti dikutip dari situs unair.ac.id

Dari penelitian ini, tim Mikrobiologi FK UNAIR berhasil menyusun sebuah guideline. Di tahun pertama penelitian tersebut, tim Mikrobiologi berhasil menemukan parameter untuk melihat seberapa besar permasalahan MRSA di Indonesia. Sementara di tahun kedua, diperoleh seberapa besar penyebaran MRSA di rumah sakit. Dan puncaknya di tahun 2016, Prof. Kuntaman beserta tim menyusun guideline untuk mengendalikan resistensi antimikroba.

Baca Juga : 9 Perguruan Tinggi Tertua di Indonesia, Ada Kampusmu?

“Guideline ini adalah bentuk upaya menekan laju peningkatan prevalensi MRSA. Dalam waktu dekat rampung dan selanjutnya akan kami serahkan kepada Kemenkes RI untuk ditindak lanjuti,” ungkapnya.

Namun, sebelum guideline ini ditawarkan ke pihak Kemenkes RI, FK UNAIR terlebih dulu akan mendiskusikan guideline ini dengan sejumlah rumah sakit pusat di Indonesia. Seperti RSUD Dr. Saiful Anwar, RSUD Dr. Moewardi , RSUP Dr. Kariadi, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, RSUP H. Adam Malik, RSUP Dr. Mohammad Hoesin, dan RSU Dr M. Jamil Padang.

“Jika menyusun sebuah guideline, maka kita harus bekerjasama dengan rumah sakit pusat lainnya, karena diskusi ini untuk menilai apakah guideline ini dapat diterapkan juga di seluruh rumah sakit di Indonesia. Nantinya akan ada win-win solution,” sambungnya.

Prof. Kun berharap, lahirnya guidline ini dapat meningkatkan sistem pelayanan penyakit infeksi dengan menurun mikroba resisten. Dan sekaligus mempersiapkan data valid infeksi MRSA di Indonesia khususnya di RSUD Dr. Soetomo terlebih dulu.

Baca Juga : Mau Daftar Jalur Prestasi UKDW? Persiapkan Ini Dulu!

“Kalau di RSUD Dr. Soetomo sudah punya data yang valid, maka selanjutnya dapat diteliti lebih lanjut bagaimana mekanisme munculnya MRSA hingga dapat menginfeksi lalu menyebar. Setelah diketahui, selanjutnya dapat diteliti lebih dalam bagaimana karakteristik biomolekulernya,” tutup Prof. Kuntaman.

Penelitian tersebut telah terpublikasi secara internasional dan dipresentasikan dalam acara European Congress of Clinical Microbiology and Infectious Diseases (ECCMID) di Amsterdam tahun 2016 lalu. Bahkan penelitiannya kali ini juga memenangkan juara pertama presentasi penelitian bertema Health Science dalam rangka Dies Natalis Universitas Airlangga 2016 lalu.

Sumber : http://fk.unair.ac.id

Loading...
linecolor

    






Artikel Terkait