Aplikasi ‘Tukangpedia’ Hasil Karya Alumni ITS Surabaya

Anita Rahmawati (22 tahun) tengah ramai diperbincangkan di berbagai media pemberitaan. Siapa gadis ini sebenarnya?

Anita adalah sosok gadis muda yang memiliki beragam inovasi untuk memajukan negeri. Gadis kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini booming berkat aplikasi yang dibuatnya yakni ‘Tukangpedia’. Aplikasi ini hadir untuk menuntaskan permasalahan sosial seperti sulitnya mencari tukang untuk pelayanan publik.

Awalnya dia hanya melihat poster-poster penawaran jasa yang sering tertempel di pohon-pohon. Kemudian tercetuslah ide untuk memudahkan para pekerja/tukang menemukan klien yang tepat. Aplikasi ini mampu membantu para pekerja jasa yang kesulitan mempromosikan jasa mereka ke publik. Tukangpedia diklaim mampu membantu ratusan penduduk di tanah air. Beberapa saat lagi pun aplikasi ini akan segera rilis, dan dapat dirasakan manfaatnya, terutama untuk para tukang.

Mahasiswa Indonesia Raih Gelar Sarjana Tercepat di NTU Singapura

Tukangpedia berfungsi mirip seperti layanan berbasis ojek online. Cukup membuka aplikasi tersebut para pengguna dapat memilih beragam jasa yang diinginkan. Proses pembayarannya pun tidak langsung menggunakan uang tunai, melainkan sistem koin digital.

“Koin tersebut menggunakan vocher pulsa. Koin nanti bisa diganti jadi poin dan user mendapatkan reward dari poin tersebut. Semakin banyak reward yang didapat bisa mendapatkan fasilitas premium,” kata Anita.

Aplikasi yang dibuatnya inipun sempat mengalami jatuh bangung untuk dikembangkan. Anita pun harus bekerja keras beserta dua rekannya yakni Anisa Zaskia dan Fahmi Hidayatullah untuk memperkokoh aplikasinya. Kesabarannya membuahkan hasil dengan dinobatkannya Anita sebagai pemenang kompetisi bisnis StartUp se Indonesia, pada gelaran PT Telkom Indonesia. Selain itu beragam penghargaan lainnya pun sudah digenggamnya.

Jika dilihat dari latar belakang pendidikan, sebenarnya Anita merupakan alumni ITS Surabaya jurusan Teknik Kimia. Walaupun bisnisnya kini berbeda dari latar belakang pendidikannya, namun bagi Anita tidak ada ilmu yang sia-sia, pasti semua akan berguna.

“Justru bagus nanti kalau sudah berkembang besar, bisa dikombinasikan ilmu yang didapat dari bangku kuliah dengan teknologi” tutur Anita.

Usia 12 Tahun, Anak Asal Indonesia Ini Raih Beasiswa S1 di Kanada

Anita pun sempat melanjutkan pendidikan S2 di University of Manchester, Inggris. Ia pun berhasil meraih predikat George Davis Prize (the Best Graduate) 2015.

“Waktu itu saya satu-satunya mahasiswa asal Indonesia yang meraih penghargaan itu. Kaget banget bisa dapat penghargaan itu, tiba-tiba diberitahu pas wisuda. Ini penghargaan untuk nilai yang paling bagus se jurusan kami,” kata Anita.

Sumber : https://www.its.ac.id/id/alumni/