Sabtu, 23 September 2017, Universitas Diponegoro (Undip) beserta Menristekdikti meresmikan Teaching Industry dan Agro Tecno Park di kampus Undip Tembalang. Ini merupakan Teaching Industry dan Agro Tecno Park pribadi milik Undip, asyik!.
Menristekdikti, M. Nasir menyambut baik atas inisiasi Undip untuk mengembangkan teknologi dari hasil risetnya. Pada hakekatnya, riset itu harus berbasis kepada output yang dihasilkan. Maka dari itu, ke depannya riset dosen harus kita kawal betul karena dosen kadang meneliti tidak berdasarkan kebutuhan masyarakat. “Disinilah pentingnya fungsi dari Dewan Riset Nasional” ujarnya.
“Semoga Undip bisa menjadi pionir dalam hasil risetnya untuk itu diperlukakan komitmen bersama dari seluruh civitas akademika Undip untuk menghadapi perubahan dan tantangan dunia yang semakin maju tetapi tetap menjadi Universitas yang bertumpu pada local wisdom,” katanya.
Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama menuturkan bahwa peresmian Teaching Industry dan Agro Tecno Park Undip ini hanyalah langkah kecil Undip untuk menggapai sesuatu yang lebih besar lagi di masa yang akan datang. Hal ini lantaran didirikannya Teaching Industry dan Agro Tecno Park di Undip ini bertujuan untuk mendekatkan dunia kampus dengan industri dan mendekatkan mahasiswa dengan industri, sehingga ketika lulus nanti diharapkan para mahasiswa siap dengan dunia kerja,” ungkapnya.
Yos menambahkan bahwa kedepannya riset para dosen harus menjadi produk dengan menggandeng pihak ke tiga, untuk bisa dihilirisasikan dan untuk mendukung dan memfasilitasi para penilti Undip dalam risetnya. Kita akan banyak membangun gedung laboratorium yang memiliki fasiltas berstandar internasional“ kata Pakar Hukum Acara Tata Usaha Negara ini.
Peresmian Teaching Industry ini juga sebagai langkah untuk mewujudkan visi Univeritas Diponegoro sebagai Universitas Riset di tahun 2020. Teaching Industry ini sepenuhnya mendapat pendanaan dari Kemenristekdikti, yang memungkinkan terjadi inovasi-inovasi baru bagi teknologi plasma dari Universitas Diponegoro untuk Indonesia dan kawasan ASEAN.
Sedangkan Agro Tecno Park ini dibangun di atas lahan satu hektar untuk memfasilitasi percepatan alih tehnologi pertanian yang dihasilkan pemerintah kepada masyarakat. Sekaligus pembangunan pertanian bersiklus biologi. Direncanakan jadi pusat percontohan bagi masyarakat dengan kegiatan pelatihan dan pemagangan, sekaligus jadi lokasi agro edu wisata.
Sumber : AyoKuliah.id