1. Beranda
  2. Artikel
  3. Berita Kampus
  4. Beri kuliah umum di UI, Kemenlu RI Paparkan Pentingnya Diplomasi Indonesia

Kategori

Beri kuliah umum di UI, Kemenlu RI Paparkan Pentingnya Diplomasi Indonesia

Beri kuliah umum di UI, Kemenlu RI Paparkan Pentingnya Diplomasi Indonesia

Rating: 1 - out of 5stars
02 Maret 2017 0 Komentar
Penulis:

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari memberikan kuliah umum bertajuk “Diplomasi Indonesia : Tantangan-tantangan Baru” kepada mahasiswa Universitas Indonesia (UI) di Auditorium Gedung I Fakultas Ilmu Budaya (FIB), UI Depok. Dihadapan civitas akademika yang memadati Auditorium tempat kuliah umum berlangsung, Menlu Retno paparkan isu-isu strategis dan perkembangan terkini dalam diplomasi Indonesia.

Dalam kuliah Retno membawakan materi tentang isu-isu politik luar negeri (polugri) Indonesia dan memberikan gambaran kondisi global sepanjang tahun 2016. Retno memaparkan ketidakpastian (uncertainties) global akibat konflik, ekstremisme, radikalisme, serta fluktuasi ekonomi yang dihadapi negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Namun ditengah ketidakpastian ini, diplomasi Indonesia harus terus bekerja dalam memperjuangkan kepentingan nasional dan memberikan kontribusi bagi stabilitas dan perdamaian dunia.

Di penghujung tahun 2016, diplomasi Indonesia bekerja secara intensif untuk membantu penyelesaian isu di Rakhine State. Menurutnya ada empat isu polugri yang kini menjadi perhatian Indonesia, yaitu isu Rakhine State (Rohingya) di Myanmar, nasib Siti Aisyah di Malaysia, masalah tentara perdamaian Indonesia yang tertahan di Sudan, serta kunjungan Raja Salman Arab Saudi ke Indonesia.

Baca Juga : Universitas Indonesia Gunakan Dua Jalur PMB 2017!

Indonesia mengambil peranan pada penyelesaian isu Rakhine dengan menekankan pada solusi-solusi yang berfokus pada nilai-nilai inklusif dalam beragama dan bermasyarakat. Sekaligus pada saat yang sama menawarkan saran dan bantuan penyelesaian isu ini, serta menawarkan kerja sama yang tidak hanya bersifat immediate, namun juga untuk jangka menengah dan panjang.

“Isu Rakhine menjadi penting karena bila terus dibiarkan berlarut-larut maka bisa menyebabkan menyebarnya isu separatisme dan disintegrasi di ASEAN, kepentingan kita disitu,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Menlu Retno juga menekankan empat prioritas luar negeri Indonesia, yakni keutuhan NKRI, perlindungan WNI / BHI, diplomasi ekonomi, serta peningkatan peran Indonesia dalam skala regional dan global. Keutuhan NKRI menjadi prioritas penting bagi Indonesia, terutama mengenai batas-batas dan kedaulatan negara, baik di darat maupun di laut.

“Indonesian diplomats will not back down even an inch on sovereignty” tegas Menlu Retno

Baca Juga : Juara Tingkat Nasional, Tim Jessup UI Siap Berlaga di Washington DC

Diplomasi dalam menjaga keutuhan NKRI juga difokuskan pada pemagaran terhadap upaya-upaya separatisme dan disintegrasi di luar negeri. Terakhir, Retno memaparkan bahwa visi diplomasi Indonesia adalah diplomasi yang membumi, diplomasi yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Diplomasi saat ini adalah diplomacy for the people. Terutama dalam membawa manfaat ekonomi bagi kesejahteraan rakyat,” tambahnya.

Salah satu contohnya adalah peningkatan peran Indonesia dalam arsitektur regional dan global antara lain melalui penguatan kontribusi Indonesia pada berbagai fora, antara lain dalam perannya di ASEAN, IORA, G20, MIKTA, BDF dan fora lainnya. Indonesia akan mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan, salah satunya dengan mewujudkan Vision 4000 Peacekeepers tahun 2019, dan penjajakan kerja sama Indonesia dengan negara-negara di benua Afrika saat ini karena Afrika dinilai sebagai sebuah potensi pasar baru bagi komoditas ekspor-impor Indonesia.

Sumber : https://www.kemlu.go.id

Loading...
linecolor

    






Artikel Terkait