Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, mengatakan, salah satu masalah yang dihadapi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) adalah keterbatasan dosen. Saat ini masih banyak kampus di Indonesia masih krisis dosen yang baru bergelar sarjana. Di sisi lain, jumlah mahasiswa yang terus akan bertambah dari waktu ke waktu.
Jumlah dosen di Indonesia saat ini mencapai 250 ribu dengan jumlah mahasiswa mencapai 7 juta. Pada akhir 2017 rasio dosen dan mahasiswa mencapai 1:70. Rasio tersebut naik dari sebelumnya yang hanya mencapai 1:30. Kendati demikian, ditegaskan Nasir rasio tersebut belum lah ideal.
“Idealnya tambah mahasiswa juga tambah dosen. Kita kekurangan sekira 38.000 ribu dosen ini masih S-1. Ini harus naik ke S-2 karena merupakan problem,” tutur Mohamad Nasir usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di kantornya, belum lama ini.
Lebih jauh Nasir menjelaskan, kekurangan dosen tersebut terjadi di bidang kesehatan. Untuk memenuhi rasio pihaknya akan memberikan mandat ke beberapa Perguruan Tinggi (PT) untuk menyelenggarakan pendidikan program S2. Pasalnya jumlah dosen S1 masih cukup tinggi. Program tersebut berdasarkan kredibilitas Perguruan Tinggi.
“Yang kekurangan itu program S-2 dan S-3. Ke depan S-2 harus ditingkatkan, supaya yang S-1 bisa terselesaikan. Bidang kebidanan, keperawatan, gizi itu masih kurang. Jadi tidak hanya PTN, tapi PTS pun bisa menyelenggarakan. Asalkan kredibilitas PTS nya baik, hingga saat ini sudah ada 15 PTS yang mengajukan,” katanya.
Sumber : AyoKuliah.id