FPK UNAIR Jalin Kerjasama dengan SES Germany untuk Tingkatkan Pendidikan di Indonesia

Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair) kedatangan tamu istimewa dari Jerman yaitu Dr. Ralph Thomann. Kedatangan Dr.Ralph ini disambut oleh Dekan FPK Unair, Dr. Mirni Lamid drh., Mp., di FPK UNAIR  pada tanggal 14 April 2018 lalu.

Baca: Habis UN, Mau Kuliah Kemana?

Kedatangan Dr. Raplh merupakan kelanjutan dari kerja sama antara FPK Unair dengan organisasi pengiriman pakar senior terkemuka yaitu SES (Senior Exporten Service) Germany. Dengan datangnya pakar senior di Unair, diharapkan bisa memberikan sumbangsih pada dunia pendidikan di Indonesia.

SES Germany Rutin Kirim Pakar Senior ke Banyak Negara

SES Germany memang selalu rutin mengirimkan pakar senior ke lebih dari 160 negara untuk membantu dalam berbagai sektor.  Sejak tahun 1983, organsisai ini telah mengirim sekitar 40 ribu sukarelawan. Dan kali ini, FPK Unair menjadi mitra SES Germany dalam misi alih ilmu dari pakar senior Dr. Ralph.

Rencananya, selama 21 hari di Indoneia, Dr. Ralph akan melakukan berbagai aktivitas. Di antaranya, kunjungan industri, kuliah tamu hingga penelitian. Ia juga akan membagikan pengalamannya tentang cara pengajaran yang menarik dan ekektif  kepada para stake holder fakultas. Hal ini tentu saja sejalan dengan misi Unair untuk misi pengembangan di masa depan.

Dr. Ralph menilai bahwa pengajar muda di Indonesia sangatlah banyak dan bersemangat. Melihat hal ini, dia pun berencana untuk terus memberikan dukungan hingga berbagi ilmu dengan pengajar muda di Indonesia. Menurutnya, para pengajar muda ini akan menjadi pion kemajuan Indonesia di masa depan.

Pihak Unair menambahkan bahwa kerja sama ini bisa jadi kesempatan emas untuk para dosen dan civitas akademika. Melalui kerja sama ini, mereka dapat menimba ilmu dari pakar-pakar profesional.

Baca: Tiga Mahasiswa Unpad Menoreh Kemenangan dalam “Creative Program Production” Nasional di Surabaya

Apalagi, kualitas laboratorium Unair tidak kalah dengan laboratorium di negara luar. Karena pada dasarnya, laboratorium di tiap negara pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Artinya, kerja sama ini pun bisa memberikan sumbangsih pada kemajuan penelitian di Unair.

Source and photo by UNAIR NEWS