Demi menggapai asa untuk beralih status menjadi universitas, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin akan melakukan berbagai upaya untuk meraihnya. Hingga pada akhirnya, kampus ini berhasil mendapatkan izin prinsip alih status dari Presiden RI.
Menurut Wakil Rektor IAIN Antasari Banjarmasin, Sukarni, untuk proses alih status menjadi universitas kami sudah mendapatkan izin prinsip dari Presiden RI, Jumat (12/2/2017).
Untuk urusan alih status dari institut ke universitas ini, sambung Sukarni, ada di kementrian Menpan dan Birokrasi, Kementrian Keuangan dan sekretariat negara untuk singkronisasi peraturan presiden. “Untuk alih status perguruan tinggi itu memang kewenangan presiden,” tegas Sukarni.
Tidak mudah memang untuk memperjuangkan proses alih status ini. Bahkan Rektor IAIN Antasari, Prof Fauzi Asri harus pulang pergi ke Jakarta dalam rangka mengurus alih status dengan sejumlah perguruan tinggi lainnya. Sebagai himbauan dari Kemenristekdikti, jika nantinya IAIN resmi beralih menjadi universitas, maka pihak kampus diharuskan membuka program studi umum .
Pembukaan program studi umum tersebut, sambung Sukarni, tak boleh melebihi 40 persen dan sisanya yakni 60 persen program studi keagamaan. Program studi apa yang dibuka itu tergantung pimpinan di IAIN Antasari Banjarmasin dan kemudian diusulkan ke Jakarta.
Menurut Sukarni, selain penambahan program studi, pihak kampus juga harus melakukan sejumlah pengembangan sarana dan prasarana. Jika tak ada kendala apapun, IAIN Antasari akan memulai pembangunan kampus baru di kawasan Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, tahun depan. Bangunan baru ini menempati area seluas 77 hektar dan dana pembangunan berasal dari bantuan dana Islamic Developement Bank (IDB) sekitar Rp 500 miliar. Dengan dana Rp 500 miliar itu IAIN Antasari akan membangun sebuah kampus yang ideal.
“Pembangunan kampus di luas lahan 77 hektar ini perlu waktu sekitar lima tahun,” ujar Sukarni.
Saat ini, IAIN Antasari telah memulai mengembangkan tiga lokasi kampus, yakni satu di Banjarmasin dan dua lokasi di Banjarbaru. Lokasi satu berada di IAIN Antasari Banjarmasin dengan luas sekitar 9 hektar.
“Untuk lokasi satu sudah padat dan agak susah dikembangkan. Makanya kita kembangkan lokasi dua di Banjarbaru,” kata Sukarni.
Menurut Sukarni, lokasi dua berada di arah Cempaka, dekat gardu induk PLN dengan luasan sekitar 15 hektar. Untuk kampus IAIN Antasari lokasi dua ini sudah mulai dibangun dan nanti peruntukkan untuk pusat-pusat pelatihan.
“Nanti di kampus lokasi dua akan kita bangun aula dan asrama. Dana pembangunan kampus lokasi dua ini dengan DIPA murni ABPN,” kata Sukarni.
IAIN Antasari Banjarmasi, sambungnya, juga menerima hibah dari Pemprov Kalsel. Hibab, mulai prosesnya mulai tahun 2012 dan diserahkan hibah tanah pada 2015 silam dengan luasanya 47 hektar dan IAIN Antasari membeli tanah sendiri seluas 30 hektar.
“Kampus lokasi ketiga ini di kawasan Guntung Manggis, arah Trikora Banjarbaru,” jelas Sukarni.
Sumber : http://www.uin-antasari.ac.id/