1. Beranda
  2. Artikel
  3. Berita Kampus
  4. Jumlah PTN dan PTS di Indonesia Capai Angka 4.350

Kategori

Jumlah PTN dan PTS di Indonesia Capai Angka 4.350

Jumlah PTN dan PTS di Indonesia Capai Angka 4.350

Rating: 1 - out of 5stars
19 September 2016 0 Komentar
Penulis:

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tanah air selangkah lebih maju dibandingkan Tiongkok. Pasalnya, jumlah PTN dan PTS yang tersebar di seluruh nusantara mencapai angka 4.350, dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa. Jika dibandingkan dengan Tiongkok, Indonesia memiliki jumlah yang lebih unggul, karena Tiongkok hanya memiliki 2.824 kampus dengan total penduduk lebih dari 1.4 miliar.

Seperti yang diutarakan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Prof. Moh. Nasir, PhD, Ak., jika Indonesia memiliki kesempatan lebih untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.

Dilansir dari laman UNPAD, Prof. Nasir mengatakan, kualitas perguruan tinggi di Indonesia harus semakin baik guna menghadapi tantangan bangsa yang semakin kompleks. Saat ini, total jumlah Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia mencapai 4.350 dengan total jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa. Angka ini melebihi jumlah total perguruan tinggi di Tiongkok, yaitu sekitar 2.824 dengan total penduduk 1,4 miliar. Ini berarti Indonesia punya kesempatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.

Bandung Punya Universitas Baru, Siap Daftar?

 

“Kita akan berhadapan dengan perguruan tinggi di luar negeri. Kita tidak usah mengejar menjadi yang pertama, tetapi harus menjadi yang terbaik,” ujar Prof. Nasir.

Salah satu target pemerintah terhadap perguruan tinggi adalah masuk 500 besar perguruan tinggi terbaik dunia. Guna mewujudkan hal tersebut, manajemen pengelolaan perguruan tinggi harus diubah. Kemristek sendiri, kata Prof. Nasir, telah menyiapkan berbagai regulasi untuk peningkatan kualitas perguruan tinggi.

“Regulasi yang dilakukan untuk perbaikan, sehingga mendorong perguruan tinggi Indonesia punya fleksibilitas baik. Baik fleksibilitas dalam otonomi akademik, maupun nonakademik,” imbuhnya.

Ia mencontohkan, dalam upaya mewujudkan World Class University, Kemristekdikti telah mulai mengeluarkan berbagai regulasi terkait pendidikan mahasiswa asing. Regulasi ini menggambarkan perguruan tinggi Indonesia bisa menerima mahasiswa asing dengan sepenuhnya, sehingga jumlah mahasiswa asing yang belajar di Indonesia akan semakin banyak.

Mau Jadi Best of The Month di Ayokuliah? Ini Caranya!

 

Upaya lain dalam mewujudkan target tersebut ialah meningkatkan jumlah publikasi ilmiah internasional. Prof. Nasir mengatakan, pihaknya mendorong penguatan riset bukan lagi berbasis proses, tetapi harus berbasis output.

Selain itu, Kemristekdiki juga menyiapkan intensif bagi peneliti yang telah mempublikasikan hasil penelitian ilmiahnya. Sebagai perguruan tinggi berbadan hukum, Nasir juga berharap agar para rektor tidak hanya menjadi pemimpin lembaga, namun juga CEO.

“Rektor tidak lagi berpikir akademik saja, tetapi bagaimana caranya menjalankan usaha untuk mendapatkan uang dan meningkatkan kualitas. Majelis Wali Amanat, pandangan kita sebagai komisarisnya,” tambahnya.

Sumber : AyoKuliah.id

Loading...
linecolor

    






Artikel Terkait