Ada yang menarik dari proses penilaian seleksi masuk perguruan tinggi tahun ini, yang mana kelulusan SNMPTN tidak bergantung pada hasil Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Panitia SNMPTN/SBMPTN Ravik Karsidi.
Menurutnya, form penilaian UN ataupun USBN di SNMPTN tidak dipakai pada tahun ini lantaran Menristekdikti dan Mendikbud sepakat untuk tidak saling tergantung.
“Menristek dan Mendikbud sepakat untuk tidak saling tergantung. Artinya, UN dan USBN ini tidak dikaitkan dengan seleksi penerimaan mahasiswa baru,” katanya saat konferensi pers peluncuran SNMPTN/SBMPTN 2018 di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat (12/1/2018).
Pada tahun-tahun sebelumnya hasil UN tetap dipakai sebagai pertimbangan SNMPTN meski penggunaannya sangat bergantung pada rektor masing-masing. Meski tidak bergantung pada dua nilai tersebut, Ravik mempersilakan jika nanti pada jalur mandiri ada rektor yang mau menggunakan dua nilai tersebut.
Namun, siswa yang dinyatakan tidak lulus sekolah, otomatis status kelulusan SNMPTN ataupun SBMPTN pun batal meski sudah lulus SNMPTN/SBMPTN.
“Jadi itu akan batal kalau enggak lulus SMA. Tapi, sejak awal tidak ada pengaruhnya,” katanya. Tidak terkaitnya lagi seleksi mahasiswa dengan hasil Ujian Nasional karena jadwal pengumuman yang berbeda.
Ravik menambahkan, pengumuman hasil seleksi SNMPTN dilaksanakan 17 April. Sedangkan hasil UN/USBN diperkirakan belum bisa diumumkan pada April. Pengumuman hasil UN dijadwalkan pada 23 Mei.
Lebih lanjut, Ravik menjelaskan bahwa SNMPTN tahun ini akan diikuti oleh 85 PTN. Berdasarkan data sementara jumlah sekolah yang mendaftar pada tahun lalu melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebanyak 14.790 sekolah dan pendaftar yang menjadi peserta adalah 130.854 peserta. Pengisian PDSS dibuka mulai tanggal 13 Januari kemarin.
Terkait proses seleksi penerimaan mahasiswa baru PTN. tahun ini masih sama dengan tahun lalu yakni terbagi menjadi tiga jalur. SNMPTN yang mana merupakan seleksi tanpa tes dengan memanfaatkan prestasi atau nilai rapor, lalu SBMPTN atau seleksi tes tertulis, dan seleksi mandiri yang keputusan apakah diadakan atau ditiadakan bergantung kebijakan PTN masing-masing. Adapun kuota mahasiswa yang diterima di masing-masing jalur paling sedikit 30% untuk SNMPTN, 30% SBMPTN, dan paling banyak 30% untuk seleksi mandiri.
Sumber : AyoKuliah.id