Universitas Sriwijaya (Unsri) menjadi salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) yang bersiap membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru 2018 berbagai jalur. Seperti SNMPTN, SBMPTN dan kemungkinan Seleksi Mandiri. Dari berbagai jalur yang dibuka, Unsri mempersiapkan kursi khusus bagi penerima Bidikmisi. Adapun kuota yang diusulkan kepada panitia Bidikmisi berjumlah 1.000 orang. Usulan kuota tersebut sama dengan tahun lalu, namun hanya terisi sekitar 900 orang saja. Diharapkan tahun ini dapat memenuhi kuota yang dipersiapkan.
“Tahun ini rencananya Unsri kembali akan mengusulkan 1.000 orang dengan harapan bisa terealisasi semuanya. Karena sebelumnya juga ada kuota 1.000 orang namun hanya terisi sekitar 900 orang,” ujar Ketua panitia lokal SNMPTN Unsri, Prof Dr Ir Zulkifli Dahlan MSi DEA, Senin (29/1/2018).
Bagi calon pendaftar Bidikmisi di Unsri, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Diantaranya adalah siswa SMA/SMK/MA yang akan lulus pada tahun 2018. Kemudian lulusan tahun 2017 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi.
“Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun,” jelasnya.
Selain itu, peserta tidak mampu secara ekonomi dengan kriteria khusus seperti siswa merupakan penerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM) atau Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau sejenisnya.
Jika tidak maka bisa menyertakan surat keterangan tidak mampu atau surat lainnya yang membuktikan ketidakmampuan untuk memudahkan verifikasi nantinya.
“Pendapatan kotor gabungan orang Tua atau Wali maksimal sebesar Rp4juta per bulan dan atau pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp750 ribu setiap bulannya,” jelasnya.
Zulkifli menambahkan, pendidikan orang Tua atau Wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4.
Peserta juga harus memiliki potensi akademik baik berdasarkan rekomendasi objektif dan akurat dari Kepala Sekolah.
Sebelumnya, pada tahun lalu untuk peserta penerima beasiswa Bidik Misi ini kebanyakan berasal dari Sumsel, namun ada juga dari Aceh dan terjauh dari Kalimatan Timur.
“Kita akan persiapkan tim yang akan melakukan visitasi ke rumah peserta Bidikmisi ini.
Visistasi ini juga bersamaan dengan peserta Bidikmisi lewat jalur SBMPTN,” jelasnya
Sumber : AyoKuliah.id