Ujian Saringan Masuk Bersama (USMB) merupakan salah satu jalur masuk PTN dan PTS di wilayah Sumatera Selatan, yang dilaksanakan secara mandiri oleh pihak kampus. Adapun PTS maupun PTN yang bergabung berjumlah empat kampus. Diantaranya, Universitas Sriwijaya, Universitas PGRI Palembang, Universitas Indo Global Mandiri, dan Universitas Tridinanti Palembang.
Tahap USMB merupakan tahap terakhir jalur masuk mahasiswa baru di tahun ini. Pendaftaran sudah dilaksanakan sejak 1 Juni – 16 Juli untuk program Sarjana, dan ujian tulis akan dilaksanakan hari ini.
Selasa, 18 Juli 2017, ujian tertulis USMB digelar di berbagai kampus maupun sekolah. Tercatat ada 7.033 peserta sudah membeli PIN dan siap mengikuti ujian di 355 ruang.
Kemarin, para peserta terpantau mulai berdatangan untuk melihat lokasi juga nomor ujian di ruang ujian mereka. Sayangnya, peserta hanya dapat memantau nomor ujian di luar ruang, sebab panitia USMB sudah mensterilkan ruang ujian.
“Tidak bisa masuk ruang karena sudah dikunci panitia kak. Tapi kami masih bisa tahu lokasi tempat duduk untuk ujian besok” ujar salah satu peserta, Ibrahim Martin, sebagaimana dilansir dari Sripoku.com.
Di lain sisi, Ketua USMB 2017 Prof Dr H Zulkifli Dahlan DEA mengatakan jika jumlah peserta yang akan mengikuti ujian sebanyak 7.033 orang, dan terbanyak memilih kelompok ujian SAINTEK sebanyak 3.879 orang. Kemudian SOSHUM 2.527 peserta dan CAMPURAN 627 orang.
“Sebetulnya peserta yang mendaftar ada 7.130, namun ada 97 peserta tidak membeli PIN sehingga totalnya peserta yang akan ujian ada 7.033 orang,” ujarnya.
Jumlah peserta ini, tidak hanya memilih Universitas Sriwijaya, namun ada tiga perguruan tinggi swasta lainnya bisa dipilih melalui USBM 2017 seperti UPGRI, UIGM dan UTP.
Sebelumnya, Rektor Unsri Prof Dr Ir Anis Saggaff MSCE mengatakan, kerjasama perekrutan mahasiswa baru bekerjasama dengan perguruan tinggi swasta sudah lama dikonsep, baru baru terealisasi tahun ini.
Dalam USMB sendiri, Unsri dan tiga PTS membuka lima program studi dan untuk pilihan satu Perguruan Tinggi maksimum dua program studi (prodi) yang dipilih.
“Intinya program ini untuk kebersamaan sehingga tidak ada lagi image bahwa PTN mengkotomi PTS,” kata Anis.
Ia menjelaskan, perekrutan mahasiswa dengan pola kerjasama ini pun bisa meningkatkan daya saing dari sisi minat akademik.
“Kami berharap program ini nantinya bisa lebih mendekatkan hubungan akademik PTN dan PTS,” jelasnya.