1. Beranda
  2. Artikel
  3. Berita Kampus
  4. Selamat, 165.831 Siswa Lolos SBMPTN 2018!

Kategori

Selamat, 165.831 Siswa Lolos SBMPTN 2018!

Selamat, 165.831 Siswa Lolos SBMPTN 2018!

Rating: 1 - out of 5stars
04 Juli 2018 0 Komentar
Penulis:

Selasa, 3 Juli 2018, Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (SNPMB PTN) resmi mengumumkan jumlah siswa yang lolos SBMPTN. Sebanyak 165.831 siswa diterima di 85 PTN melalui jalur SBMPTN 2018. Jumlah ini merupakan hasil seleksi dari 860.001 peserta terdaftar, yang telah mengikuti Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC), maupun Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Hasil tersebut disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Senayan (3/7). Dalam kesempatan tersebut, Menteri Nasir menyampaikan ucapan selamat bagi yang diterima di PTN pilihannya. Sedangkan bagi yang tidak diterima, Menteri berharap untuk tidak berkecil hati.

Baca: Pendaftaran Jalur SBMPTBR Dibuka, Ayo Daftar!

“Saya ucapkan selamat bagi anak Indonesia yang mendapatkan kesempatan yang baik kali ini. Bagi yang belum lulus, masih ada kesempatan lain melalui jalur Seleksi Mandiri. Selain itu juga ada kesempatan mendaftar di perguruan tinggi swasta yang saat ini kualitasnya semakin baik. Kita punya 4.579 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat di laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Tolong dicek apa perguruan tinggi itu aktif atau tidak. Semoga yang aktif jadi pilihan anak Indonesia,” tutur Nasir.

Berikut rincian peserta SBMPTN yang dinyatakan diterima yakni peserta kelompok Non-Bidikmisi sebanyak 122.558 peserta, dan peserta berpotensi menjadi penerima Bidikmisi sebanyak 43.273 peserta. Kemudian, berdasarkan jenis ujian yang diikuti, peserta Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) yang diterima sebanyak 160.778 peserta, peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 5.053 peserta. Selanjutnya perincian peserta diterima menurut kelompok ujian yaitu, kelompok Saintek diterima sebanyak 68.333 peserta, kelompok Soshum diterima sebanyak 64.882 peserta, dan kelompok Campuran diterima sebanyak 32.616 peserta.

Panitia Pusat SNPMB PTN 2018 juga menetapkan, 45 (16,9%) peserta diterima dari sebanyak 267 pendaftar yang berkebutuhan khusus. Perincian peserta berkebutuhan khusus yang diterima sebagai berikut:

(1) Tunanetra 16 peserta;

(2) Tunarungu 10 peserta;

(3) Tunadaksa 13 peserta, dan 6 peserta berkebutuhan khusus lebih dari satu jenis.

Untuk melihat apakah namamu dinyatakan lolos atau belum beruntung, silakan cek di laman http://pengumuman.sbmptn.ac.id atau di 12 laman minor lainnya. Jika ingin melihat hasil seleksi, peserta diminta memasukkan nomor peserta dan tanggal lahir melalui laman tersebut. Peserta yang lolos diharapkan segera melakukan pendaftaran ulang pada masing-masing PTN sesuai jadwal.

Baca: Pengumuman Hasil SBMPTN 2018 Bisa Dilihat Di 12 Laman Minor Ini!

Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia Pusat SNPMB PTN 2018 Ravik Karsidi menyebutkan program studi (prodi) yang paling banyak diminati hampir sama dengan tahun sebelumnya.

“Untuk Saintek yang paling banyak diminati Ilmu Kedokteran, Farmasi, Teknik Informatika. Sedangkan untuk Soshum yang paling banyak diminati yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Komunikasi. Sementara untuk prodi baru yaitu Aktuaria dan Ilmu Komputer yang sesuai dengan tuntutan perkembangan terakhir atau era revolusi industri 4.0,” terang Ravik.

Pada tahun ini panitia SNPMB PTN 2018 melakukan terobosan dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu peserta dapat menggunakan sistem Android dalam pelaksanaan ujian. Sekretaris Panitia Pusat SNPMB PTN 2018 Joni Hermana mengatakan pelaksanaan ujian dengan menggunakan sistem android ini cukup baik. “Cukup baik artinya proses pengerjaan sesuai yang diharapkan. Namun masih perlu dilakukan perbaikan,” terang Joni.

Joni kemudian menerangkan hasil evaluasi pada penggunaan Android ini seperti soal ujian yang masih merupakan konversi dari versi cetak sehingga untuk ukuran layar handphone Android yang relatif kecil membuat peserta kesulitan. Selain itu dari aspek keamanan, karena menggunakan Wi-Fi sehingga masih rentan untuk diretas.

Sumber https://ristekdikti.go.id

Loading...
linecolor

    






Artikel Terkait