Rangkaian kegiatan Pilmapres Nasional 2018 telah usai. Nama-nama pemenangpun sudah diumumkan pada tanggal 11 Juli 2018 kemarin. Pengumuman yang berlangsung di Surakarta ini dihadiri oleh ratusan tamu undangan beserta para nominasi mahasiswa berprestasi.
Salah satu sumber penilaian yang digunakan adalah karya ilmiah pribadi dari calon mapres. Ada salah satu karya ilmiah menarik yang dibuat oleh Amalia Rohmah. Amalia merupakan mahasiswa Program Studi Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Amel sapaan akrabnya berhasil menyabet gelar juara dengan karya tulisan ilmiah bertajuk pengatur temperatur ruang budidaya otomatis jamur tiram berbasis Internet Of Things (Iot) dengan kendali dan akuisisi data menggunakan smartphone android.
Sebagai informasi, Pilmapres Nasional 2018 mengusung tema sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi serta berkarakter yang siap memasuki era revolusi industri 4.0.
Para peserta Pilmapres berjuang dalam mempresentasikan dan mempertahankan karya ilmiahnya yang dititikberatkan pada pemanfaatan teknologi informasi maupun pengembangan hasil inovasi yang dapat didiseminasikan secara luas.
Pada tahap awal, Pilmapres Nasional 2018 diikuti oleh 252 peserta yang berasal dari Perguruan Tinggi se-Indonesia. Selanjutnya, terpilihlah 26 finalis yang terdiri atas 17 mahasiswa dari program Sarjana dan 9 mahasiswa dari Diploma.
Amel telah kerap menjuarai kompetisi terkait esai bidang teknologi. Diantaranya seperti Gold Award pada i-TeLearN A-Electrobic Teaching and Learning Resources, Medali perak pada The 1st International Malaysia-Indonesia-Thailand Symposium On Innovation and Creativity (Imit SiC2017). Dan deretan prestasi lainnya baik di tingkat nasional, regional maupun internasional.
Pada ajang Pilmapres Nasional 2018, Amel mengajukan pemikirannya dalam bentuk karya Ilmiah tentang teknologi otomatif yang didedikasikan bagi petani jamur tiram.
“Terobosan ini berfungsi untuk menjaga kelembaban suhu udara yang sesui dengan perkembangbiakan jamur tiram yakni, 25-27 derajat celcius,” ujar perempuan kelahiran Mataram ini.
Setelah melakukan serangkaian uji coba dan penilaian dalam ajang ini, Amel justru berniat untuk terus mengembangkan temuannya ini terutama dalam pengontrolan suhu jika terlalu lembab.
Sementara itu, dalam sambutannya, Dr. Didin Wahidin selaku Direktur Kemahasiswaan Ditjen Belmawa mengapresiasi ajang perlombaan ilmiah mahasiswa tersebut.
“Mahasiswa harus ditumbuh kembangkan potensinya secara utuh, baik pengetahuan (kognitif), kepribadian (afektif), dan psikomotorik (keterampilan),” tutur perempuan yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Departemen Bidang Kesekretariatan UKMF MATRIKS (Mahasiswa Teknik Riset dan Eksperimen) Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Menurut dia, pintar saja tidak cukup bagi mahasiwa. Mahasiwa harus memiliki pengalaman kegiatan kemahasiswaan serta membangun kohesi sosial dengan lingkungannya.
“Kami yakin mahasiswa berprestasi akan menjadi pemimpin bangsa di masa depannya,” ucapnya.
Sumber https://www.uny.ac.id/