1. Beranda
  2. Artikel
  3. Berita Kampus
  4. Tim UGM Torehkan Prestasi dalam Kontes Robot Internasional di AS

Kategori

Tim UGM Torehkan Prestasi dalam Kontes Robot Internasional di AS

Tim UGM Torehkan Prestasi dalam Kontes Robot Internasional di AS

Rating: 1 - out of 5stars
11 April 2018 0 Komentar
Penulis:

Tim Robotik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang mewakili Indonesia berhasil menjadi juara dengan menyabet medali emas dan perak untuk kategori lomba robot berkaki atau fire fighting, yang disenggarakan di Oosting Gymanasium, Trinity College Ferris Athletic Cenama, Hartforf Connecticut, Amerika Serikat. Panitia “The 25th year of the Trinity College International Fire Fighting Home Robot Contest” menetapkan robot dari Tim UGM yang mewakili Indonesia tersebut tampil sebagai kampiun, dari 60 tim yang berasal dari Amerika Serikat, Kanada, China, Ethiopia, Israel, Portugal, dan Persatuan Emirat Arab.

Tim UGM berhasil menorehkan prestasi dalam ajang kontes robot Internasional yang digelar di Oosting Gymanasium, Trinity College Ferris Athletic Center, Hartforf Connecticut, Amerika Serikat, 6 hingga 8 April 2018. Tim sendiri terdiri dari Atin Yudi Wibowo (Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi UGM, sebagai Ketua Tim), Adien Gumilang (S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik), Dani Setyawan (S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik) dan Habib Astari Adi (S1 Elektronika dan Instrumentasi, Fakultas MIPA). Dr. Wikan Sakarinto, selaku Dosen Pembimbing dan Dr. Rachmat Sriwijaya selaku Ketua Pembina Gadjah Mada Robotic Team.

Baca : Sistem Informasi Akademik: Pengertian dan Manfaat

Wikan Sakarinto mengatakan tak menyangka tim robotnya mampu meraih juara. Sebab, robot berkaki yang diberi nama Al Fatih sempat mengalami masalah sebelumnya. Dikatakannya dalam perjalanan dari Abu Dhabi hingga bandara New York, John F Kennedy, koper yang berisi 2 robot yang dibawa oleh tim UGM tidak diperkenankan masuk ke dalam kabin. Petugas imigrasi tetap memaksa agar masuk ke dalam bagasi pesawat. “Ada bagian robot yang patah setelah keluar dari Bagasi Pesawat, petugas Imigrasi US di Abu Dhabi, bersikeras melarang koper berisi robot masuk kabin. Meski ditempel stiker Fragile tetap tidak bisa memastikan koper kami terlempar, tertumpuk dan terbentur,” tuturnya.

Akibatnya setelah dari bandara, salah satu bagian robot ada yang patah. Anggota tim pun sempat ragu dan sedikit kecewa, karena belum ikut perlombaan justru mengalami masalah. Mereka berharap agar lem yang bisa menyambungkan bagian robot yang patah tersebut bisa membawa keberuntungan. “Saya menyemangati mereka, semoga lemnya membawa berkah. Sudahlah, pokoknya dilem dan dipanaskan dengan hair dryer. Saya minta anak-anak tetap tampil maksimal besoknya,” katanya.

Baca : Pusat Penelitian Bioteknologi Berbasis Produk Biosimiliar Pertama di Indonesia Resmi Dibuka di UI

Tantangan ternyata tidak hanya sampai di situ saja. Karena terdapat peraturan agar semua robot yang mengikuti perlombaan diharuskan mengikuti 3 kali uji gelombang suara secara acak dengan kondisi robot dinyalakan, peraturan tersebut sempat membuat Tim panik sebab mereka belum pernah menemukan aturan yang sama selama mengikuti perlombaan, apabila tidak lolos uji maka dipastikan robot dari Indonesia tidak bisa ikut lomba. Tim kemudian harus melakukan bongkar pasang sensor suara serta melakukan riset dan eksperimen dengan waktu yang terbatas. Memakai 4 sensor suara untuk 2 robot yang seharusnya idealnya 6 sensor. “Para mahasiswa melakukan riset, eksperimen dan bongkar pasang, hingga asap solder mengepul, hampir menabrak batas waktu yang ditentukan panitia. Akhirnya robot dinyatakan layak,” lanjut Wikan.

Menurutnya prestasi mahasiswanya dalam meraih kontes yang diadakan dalam rangka The 25th year of the Trinity College International Fire Fighting Home Robot Contest tersebut. Keberhasilan mahasiswa meraih juara kontes robot kali ini, menurut Wikan, patut diapresiasi. Sebab, perjuangan mereka untuk bisa lolos dan meraih juara menjadi kebanggaan bagi anak muda di Indonesia sehingga bisa berkarya dan meraih prestasi yang lebih baik lagi di kemudian hari.

Source : UGM

Submit your review
1
2
3
4
5
Submit
     
Cancel

Create your own review

Ayo Kuliah
Average rating:  
 0 reviews
Loading...
linecolor

    






Artikel Terkait