Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) berhasil meraih penghargaan di ajang Internasional. Tim Undip borong 3 emas dan 2 perak, serta sebagai Best International Inovention, di ajang Japan Design and International Expo yang diselenggarakan pada tanggal 3 – 5 Agustus 2018 di Tokyo, Jepang. Kegiatan ini diikuti berbagai peserta yang berasal dari beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Taiwan, dan Polandia. Undip sendiri mengirimkan 6 tim untuk mengikuti beberapa kategori di bidang masing-masing.
Berikut adalah prestasi yang diperoleh mahasiswa Undip:
1. Tim yang terdiri dari Wisnu Indrawan (Fisika), Fajrul Falah (Fisika), Nurwarrohman Andre Sasongko (Kimia), Kawidian Putri Bayu Alam (FKM) dan Wening Septiyani (FKM) berhasil merebut Best International Invention serta Gold Medal dalam kategori Artificial Network dengan Invention MAS JAWA T-NETRA (Money Android Scanner for Blindess People). Ini merupakan aplikasi scanner nilai mata uang berbasis android, dengan metode artificial neural network.
Pembuatan aplikasi ini manfaatkan metode artificial neural network dengan 3 tahapan utama yakni pertama input berupa Image capturing, kedua proses berupa character recognition dan yang terakhir adalah output berupa text to media player. Harapannya MAS JAWA T-Netra bisa membantu para penyandang disabilitas tuna netra kehidupan sehari-hari untuk membaca mata uang serta membaca buku. Aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 1000 orang dan dapat di unduh secara gratis di playstore.
2. Tim yang terdiri dari Bimo Bagaskoro (T. Elektro), Muhammad Alvin Ridho (T. Elektro), Ro’ad Baladi Al Komar (T. Elektro), Wirda Nabilla Safitri (T.Lingkungan) dan Monica Yulfarida (T.Kimia) berhasil memperoleh Gold Medal dalam kategori Machines and Equipment dengan Invention KOMBAT (Electrolyte Coagulation and Ozonitation for Batik Waste) Solution for Waste Treatment In Batik Factory yaitu merupakan prototype pengolahan limbah cair batik menggunakan 3 prinsip utama yaitu elektrokoagulasi, ozonasidanfiltrasi. Alat ini mampu menurunkan kadar COD, BOD, TSS, Warnadan Kadar logam.
3. Tim yang terdiri dari Ari Purnomo (Teknik Kimia), Ilham Nur Hakim Rambe (Teknik Kimia), Chusnul Khotimah (Teknik Kimia), Ajeng Kurniawati (Agribisnis), Falasifah (Biologi), Almalina Nabila Sulistyo Rini (Biologi) dan Rizka Zakiyatul Miskiyah (Fisika) berhasil memperoleh Gold Medal dalam kategori Enviromental & Renewable Energy dengan invention ADSOBEN.
ADSOBEN memanfaatkan adsorben zeolite hidrofobik sebagai adsorben untuk pemurnianetanol. Etanol yang telah dimurnikan hingga kadar 99,5% dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar seperti bensin atau direaksikan lebih lanjut menjadi biodiesel sebagai pengganti solar. Dengan penelitian ini kami dapat menurunkan biaya produksi hingga 2 kali lipat lebih murah.
4. Tim yang terdiri dari Fikrian Kasalji (Kimia), Burhanuddin Yusuf Robbani (Kimia). Hikmah Putri P (Biologi), Arifa Rizqi Nafisa (Biologi), Luthfiana Mifta Syafitri (Biologi) dan Puji Nur Hana (Biologi) berhasil memperoleh Silver Medal dalam kategori Biotechnology and Health dengan invention KAEM MASK Nanotechnology (mask of Kaempferia rotunda extract and Chrysantemum extract using nanotechnology). KAEM MASK merupakan masker wajah yang terbuat dari bahan – bahan alami. Kaem mask mengandung antioksidan yang bermanfaat bagi kulit serta memiliki ukuran nano sehingga efektif diserap oleh kulit.
5. Tim yang terdiri dari Diana Pratiwi Rusendi (Kimia), Rifki Solihatun (Kimia), Rianita Pambukowati (Kimia), Halim Indrayanto (T.Elektro), Taufik Rahmadani (T. Elektro) berhasi lmerperoleh Silver medal dalam kategori Enviromental & Renewable Energy dengan invention, E-RUPCHI ( Effecient Reactor of Ag- TiO2 Photocatalyst and PVA Chitosan Membrane for Wastewater Treatment berupa prototype dalam pengolahan air limbah yang disebabkan oleh tumpahan minyak. Air laut yang telah terkontaminasi oleh tumpahan minyak di simpan di dalam suatu tank penyimpanan lalu dialirkan kedalam sebuah reactor dengan laju alir yang konstan. Hasil dari pengolahan E-RUPCHI dapat mendegradasi air yang terkontaminasi tumpahan minyak.
Sumber https://www.undip.ac.id/