Universitas Airlangga (Unair) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri favorit calon mahasiswa baru dari tahun ke tahun. Unair dinilai memiliki segudang prestasi yang ditorehkan baik oleh institusi maupun civitas akademika. Unair juga memiliki fasilitas pembelajaran mumpuni, dengan didukung tenaga pengajar profesional di bidang masing-masing. Selain itu, jumlah program studi yang ada di Unair dinilai lengkap dan telah terakreditasi baik. Itulah sebabnya, mengapa Unair terus diburu calon mahasiswa baru setiap tahunnya.
Tak terkecuali tahun ini, diperkirakan jumlah pendaftar atau peminat Unair akan semakin bertambah. Unair pun menjadi salah satu kampus favorit tujuan SNMPTN dan SBMPTN. Bagi kamu yang berminat masuk di Unair dengan salah satu jalur tersebut, yuk segera persiapkan berkas dan amunisi yang dibutuhkan!.
Menariknya, Unair juga memberikan kesempatan bagi pendaftar dari kalangan kurang mampu di jalur SNMPTN/SBMPTN Bidikmisi. Unair menawarkan keringanan biaya masuk bagi mahasiswa hingga lulus kuliah. Program pemerintah satu ini dinilai sangat membantu calon mahasiswa baru menempuh kuliah hingga selesai, dan mendapatkan uang tunjangan bulanan selama studi berlangsung.
Bukan hanya itu saja, mahasiswa penerima Bidikmisi juga mendapatkan bimbingan pengembangan diri. Dalam hal tersebut, kebijakan masing-masing kampuslah yang menentukan. Unair sebagai salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia yang menerima mahasiswa Bidikmisi memiliki cara tersendiri untuk mengelola kegiatan pembinaan mahasiswa penerimanya. Mulai proses penyambutan mahasiswa hingga kegiatan kuliah berlangsung.
Dilansir dari Unair News, perihal persiapan menyambut calon mahasiswa Bidikmisi, Direktur Kemahasiswaan Unair Dr. M. Hadi Shubhan., S.H., M.H., CN., pada Rabu (24/1) menyatakan bahwa seperti tahun-tahun sebelumnya, Unair akan menerima mahasiswa Bidikmisi dengan kuota yang sama. Baik pada jalur SNMPTN maupun jalur SBMPTN.
“Sesuai dengan aturan pemerintah, 20 persen dari total mahasiswa setiap perguruan tinggi harus penerima beasiswa. Nah, untuk Bidikmisi, setelah kami hitung mendapatkan kuota sekitar 1.040 mahasiswa untuk semua jalur. Hanya, tahun ini, untuk jalur mandiri, masih kami pertimbangkan kembali,” jelasnya.
Selain itu, pakar hukum perburuhan itu mengakui bahwa setiap tahun dalam proses penerimaan mahasiswa Bidikmisi, ada beberapa kendala. Biasanya, lanjut dia, kendala yang sering terjadi adalah banyak calon mahasiswa yang sebenarnya tidak mampu belum terdaftar sebagai penerima Bidikmisi.
Karena itu, Hadi menegaskan seluruh siswa SMA sederajat yang berlatar belakang dari keluarga kurang mampu agar mengambil kesempatan untuk mendaftar Bidikmisi. Sebab, jika mendaftar pada jalur SNMPTN ataupun SBMPTN tanpa mendaftar ke laman Bidikmisi, siswa tersebut bakal dinyatakan sebagai calon mahasiswa pada umumnya.
“Saya berharap SMA sederajat yang merasa kurang mampu secara ekonomi untuk segera mengurus pendaftaran Bidikmisi,” jelasnya. “Jangan malu dengan temannya. Daripada nanti saat sudah lolos seleksi tidak terdaftar sebagai penerima Bidikmisi, kan susah juga,” imbuhnya.
Sumber : AyoKuliah.id