Organisasi/UKM
Short Bio (Personal Lifestyle)
Saya merupakan bungsu dari 2 bersaudara dan kami sudah tinggal tanpa sosok orang tua sejak beberapa tahun silam. Dalam perjalanan hidup saya meyakini bahwasannya selain perlunya kita memiliki perencanaan yang matang tetapi jangan mengejar kesempurnaan, sehingga setiap kejutan yang diberikan Tuhan menjadi kebahagiaan dan rasa syukur.
Prestasi selama perkuliahan
Interview
Q: Apa langkah yang anda tempuh hingga mampu menembus banyak beasiswa?
A: Mempelajari kriteria dan persyaratan dari setiap beasiswa. Setiap beasiswa biasanya memiliki karakteristiknya masing-masing, sehingga pastikan bahwasannya kita memenuhi kriteria yang diinginkan pihak pemberi beasiswa (baik secara implisit maupun eksplisit). Kemudian, pastikan juga setiap berkas persyaratan beasiswa lengkap karena menunjukkan kesungguhan kita untuk mengajukan beasiswa.
Q: Darimana anda mendapatkan informasi terkait beasiswa terkini? Hal ini pastinya dapat membantu rekan-rekan seperjuangan saat mencari beasiswa yang tersedia.
A: Dari kemahasiswaan kampus. Saran saya adalah supaya rajin mengecek kolom informasi di kampus, khususnya di kemahasiswaan kampus masing-masing karena biasanya setiap informasi beasiswa akan diberitahukan. Selain itu, teman-teman juga bisa bertanya dan menggali informasi dengan bertanya secara personal ke pihak kampus. Biasanya mereka akan sangat terbuka dengan inisiatif setiap mahasiswanya. Yang tak kalah penting, teman-teman juga perlu update informasi beasiswa dari media di luar kampus, bisa melalui internet maupun dari informasi rekan, dan sebagainya.
Q: Puluhan prestasi baik nasional dan internasional diraih, adakah kiat-kiat khusus untuk bisa mendapatkan semua prestasi tersebut?
A: Tidak ada, tetapi menurut saya lakukan hal yang sesuai dengan passion masing-masing sehingga teman-teman akan bahagia dalam berusaha. Selain itu, jangan menutup diri untuk eksplorasi lebih jauh dari setiap potensi yang dimiliki, sehingga menurut saya yang perlu dikejar adalah pengembangan diri dibandingkan “penghargaan” formal. Penghargaan-penghargaan tersebut akan datang sejalan mengikuti perkembangan teman-teman.
Q: Bagaimana kehidupan perkuliahan anda?
A: Mungkin tidak seperti bayangan, saya bukan tipe mahasiswa yang sering belajar secara formal, saya juga bukan tipe mahasiswa yang “doyan” membaca buku, tetapi saya berusaha menyeimbangkan kehidupan perkuliahan saya supaya tidak bosan maupun stress.
Saya seringkali izin kuliah untuk mengikuti beragam kegiatan maupun perlombaan di luar kampus, jadi saya memastikan tetap dapat mengikuti materi perkuliahan dan mendapat nilai yang baik dengan memastikan saya menangkap dengan maksimal materi yang diberikan ketika berada di dalam kelas maupun dengan diskusi interaktif bersama teman-teman belajar. Selain untuk pengembangan diri, kegiatan di luar perkuliahan, khususnya di luar area kampus juga menjadi sarana refreshing dan traveling untuk saya, sehingga kebutuhan akan hiburan juga dapat terpenuhi.
Beruntung bagi saya, karena kurang lebih kegiatan yang saya dalami masih linear dengan bidang studi saya, jadi secara tidak langsung materi perkuliahan dipraktekkan dan sebaliknya, ilmu yang didapat dari luar juga melengkapi materi yang didapatkan dalam perkuliahan.
Q: Terpilih menjadi “mahasiswa berprestasi”, apakah ini menjadi tujuan anda sejak awal perkuliahan?
A: Tidak sama sekali bahkan sebenarnya tidak pernah membayangkan sebelumnya. Sejujurnya pada awalnya saya tidak ada niatan untuk mendaftar karena ada teman saya yang sangat menginginkan untuk menjadi Mawapres UMY, tetapi malam hari sebelum tanggal penutupan pendaftaran, rekan saya tersebut membatalkan niatan untuk mendaftar, jadi kemudian saya berinisiatif untuk mendaftar dan melengkapi berkas persyaratan walaupun pada waktu itu saya akui sangat “seadanya” karena keterbatasan waktu.
Q: Jika iya, apa saja langkah yang dilakukan untuk menembus mapres tingkat universitas dan nasional?
A: Komponen yang harus dipenuhi ada 4 (empat), yakni Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang inovatif dan dapat diimplementasikan pada konteks Indonesia saat ini, IPK, Prestasi Unggulan, dan Kemampuan Bahasa Asing (Bahasa Inggris) dan setiap komponen memiliki prosentase penilaian masing-masing. Untuk IPK saya yakin setiap mahasiswa tanpa diminta akan berusaha memiliki IPK yang baik sebagai kewajiban dasar seorang mahasiswa. Untuk prestasi unggulan saya cukup beruntung karena prestasi saya seperti disebutkan sebelumnya, cukup linear dengan bidang studi sehingga menjadi salah satu komponen kuat yang saya miliki selain kemampuan Bahasa Inggris.
Pada tingkat Universitas, saya menjadi Mawapres Utama UMY pertama dari jurusan Hubungan Internasional (terakhir pada tahun 2009), setelah sebelumnya hampir selalu didominasi oleh Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ekonomi, dengan perolehan nilai tertinggi pada 2 komponen tersebut yakni prestasi unggulan dan Bahasa Inggris.
Catatan untuk PTS (Perguruan Tinggi Swasta), sebelum melaju ke tahap nasional, kami harus bertanding kembali di tingkat Kopertis masing-masing, berbeda dengan PTN (Perguruan Tinggi Negeri) yang berkasnya langsung dikirim untuk seleksi tahap nasional. Berdasarkan evaluasi sebelumnya nilai terendah saya ada pada komponen KTI sehingga bersama dengan dosen pembimbing sekaligus pendamping (Bapak Sugito, M.Si.) saya melakukan revisi dan latihan presentasi supaya dapat menyampaikan dengan singkat, padat, jelas, namun dengan Bahasa Indonesia yang baku dan lugas. Singkat kata saya, Ivan B. dari USD, Iqwan S. dari UAD, dan Luciana S.M dari UII menjadi pemenang di tingkat kopertis dan dikirim untuk seleksi tingkat nasional.
Untuk seleksi tahap nasional tahap pertama kami juga membuat video presentasi dalam Bahasa Inggris serta profil finalis. Saya sengaja menggunakan Bahasa Inggris yang pelan dan intonasi yang jelas, karena saya sadar penyampaian yang baik itu bukan dengan cara yang sangat cepat untuk membuat impresi “jago” berbahasa Inggris. Singkat kata 3 dari kami terpilih menjadi grandfinalists, kami menjadi 3 dari sayangnya hanya 4 finalis yang berasal dari PTS dari total 16 finalis jenjang sarjana dan 31 finalis keseluruhan. Saya dan Ivan pun juga merupakan finalis pertama dari kampus kami masing-masing di tingkat nasional. Harapan saya kedepannya akan lebih banyak finalis yang berasal dari PTS sehingga mampu menghilangkan stigma gap kualitas antara PTN dan PTS, semuanya sama-sama baik!
Q: Apa motivasi terbesar dalam hidup anda?
A: Perjuangan alm. Ibu (orang tua secara umum), dan kakak saya. Melihat dan meneladani perjuangan mereka dalam membesarkan saya menjadi motivasi terus-menerus untuk saya dalam berjuang dan belajar, dan sesuai dengan amanah, saya berusaha untuk menjadi mahasiswa yang terbaik sesuai kemampuan dan terlepas dari keadaan keluarga saya. Hal ini juga tak terlepas dari bantuan yang diberikan oleh beragam pihak, mulai dari beasiswa, hingga bantuan dana sponsorship keikutsertaan dalam kegiatan, sehingga saya tidak perlu mengeluarkan banyak biaya selama perkuliahan. Walaupun terkadang ada yang meledek, saya tidak pernah malu, karena mengapa saya harus malu? Saya bangga dan saya hendak mengajak semua teman-teman untuk mengingat dan bangga dengan perjuangan teman-teman dan keluarga masing-masing seraya pandai-pandai bersyukur.
Submit your review | |