Short Bio (Personal Lifestyle)
Saya adalah seorang extrovert dengan rincian beberapa sifat seperti berikut:
Organisasi/UKM:
– Badan Pengawas Himpunan Mahasiswa Kappatheta (Staff Divisi Kaderisasi, 2015 – 2016 )
– Forum Mahasiswa Islam (Staff Divisi Humas, 2015 – 2016 )
– Ketua Angkatan Analisis Kimia 2015 FMIPA UNPAD
– Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia Indonesia Wilayah 2 (Staff Infokom, 2015 – 2016)
– DKM Al-Kimia (Sekretaris, 2015 – 2016)
– Ikatan Alumni MA Sahid (Koordinator divisi Dakwah dan Kajian Islam, 2016 – 2018)
– Badan Pengawas Himpunan Mahasiswa Kappatheta (Ketua Umum, 2015 – 2016 )
– Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia Indonesia Wilayah 2 (Kepala Departemen Kaderisasi, 2017)
Prestasi selama perkuliahan
– 25 Besar LKTIN MIPA FEST “Transformasi Limbah Rumah Makan Menjadi Energi Terbarukan” diselenggarakan oleh FMIPA UNPAD tahun 2016
– Waiting List LKTIN INSIGHT “Potensi Belimbing Wuluh sebagai Pengawet Alami” diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidik Misi UNHAS tahun 2016
– 25 Besar Literatour De Mizan dari 156 karya sastra yang diselenggarakan oleh Rumah Kepemimpinan tahun 2017
– Mahasiswa Berprestasi Jurusan Diploma III Analisis Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
– Mahasiswa Berprestasi Diploma III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
– Juara 3 Mahasiswa Berprestasi Universitas Padjadjaran Program Diploma III
– 7 Besar LKTIN Tingkat Mahasiswa Universitas Chemistry Expo 2017 ““Bli-Bro (Bilimbi For Broiler)”: Pemanfaatan Kandungan Flavonoid dan Triterpenoid pada Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai Pengawet Alami Daging Ayam Broiler” diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia UIN Syarif Hidayatullah
– 10 Besar LKTIN Tingkat Mahasiswa Universitas Green Chemistry 2017 ““B-Tric ( Bilimbi as Electric )” : Buah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai Alternatif Energi Listrik Penunjang Prinsip Green Chemistry” diselenggarakan oleh HimpunanMahasiswa Kimia Terapan Universitas Padjadjaran
– 10 Besar LKTIN Tingkat Mahasiswa Universitas Mipa Fest 2017 “GENIBIN – TEMPAT SAMPAH PINTAR PEMILAH DAN PENGUKUR VOLUME REAL-TIME” diselenggarakan olehFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
– 5 Besar LKTIN Tingkat Mahasiswa Universitas Gelar Teknologi Kimia 2017 ““DRAGOWER (Dragon Waste Power)”: INOVASI PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Holycereus polyrhizus) UNTUK PENGAWET ALAMI DAGING SAPI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA DALAM MENGATASI MASALAHKEAMANANPANGANDIINDONESIA”diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Surakarta
– 30 Besar LKTIN Tingkat Mahasiswa HN EXPO 2017 ““DRAWER (Dragon Waste Power)”: INOVASI PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Holycereus polyrhizus) UNTUK PENGAWET ALAMI DAGING SAPI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA DALAM MENGATASI MASALAH KEAMANAN PANGAN DI INDONESIA” diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara
– 9 Besar LKTIN Tingkat Mahasiswa Agrofest 2017 “Edible Coating Berbahan Dasar Limbah Kulit Singkong (Manihot esculenta) dan Lidah Buaya (Aloe vera) untuk Meminimalisir Kerusakan Tomat (Solanum lycopersicum) Pasca Panen dengan Metode Pencelupan (Dipping)” diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Agroindustri Universitas Pendidikan Indonesia
– 4 Besar Paper Competion GEOTRAP 2017 “ABCD (Avverhoa bilimbi Charge Delivery)” : Pemanfaatan Belimbing Wuluh (Avverhoa bilimbi) sebagai energi alternatif ramah lingkungan. diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Geofisika Universitas Padjadjaran
– Juara 3 LKTIN TIMPINAS 2017 ““GO-POWER (Dragon Waste Power)”: Aplikasi Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Naga Merah (Holyceureus Polyrizuz) untuk Pengawet Alami pada Daging Sapi dalam Upaya Mewujudkan Pembangunan Peternakan yang Berkelanjutan” diselenggarakan oleh Fakultas Peternaka Institut Pertanian Bogor
Sekilas tentang pribadi
Boleh diceritakan bagaimana kehidupan kampus, bagaimana cara agar dapat meraih beasiswa, cara meraih berbagai prestasi,, dsb. Terima kasih ya.
Assalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh
Kehidupan dikampus (perkuliahan) tentunya berbeda dengan kehidupan semasa SMA. Saat kita sudah memasuki dunia kampus, kita benar-benar harus mandiri, harus tahu arah tujuan kita kuliah, yang pasti harus memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkan cita-cita. Menjadi mahasiswa FMIPA UNPAD, khususnya jurusan analisis kimia bukanlah suatu hal yang mudah. Saya satu diantara 52 mahasiswa analisis kimia unpad 2015 lainnya yang berhasil lolos Seleksi Mandiri Univesitas Padjadjaran dengan pendaftar yang jumlahnya lebih dari 1200. Hari – hari kuliah saya sangat padat. Entah hiperbola atau tidak, yang jelas saya benar-benar mengalami hal tersebut. Semester awal perkuliahan saya benar-benar fokus untuk adaptasi dan mempelajari pola-pola kehidupan di kampus.
Saya agak merenung dengan pencapaian di tahun pertama saya. Saya tidak aktif di organisasi (karena masih terikat dengan status mahasiswa baru) dan tidak pula mendapatkan prestasi (karena bingung mau lomba apa dan bagaimana). Benih-benih mental seorang ilmuwan nampaknya ada di dalam diri saya. Semester 3 saya beranikan diri untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah nasional tingkat mahasiswa -Sebelumnya saya pernah ikut LKTI ketika SMA dan belum mendapatkan hasil yang memuaskan- . Akhirnya, saya mencoba membuka karya tulis SMA saya dan saya rekonstruksi bagian abstraknya untuk mengikuti seleksi abstrak yang diselenggarakan oleh salah satu instansi. Alhamdulillah, abstrak tersebut menjadi abstrak pertama saya selama kuliah yang lolos seleksi.
Muncullah pertanyaan “bagaimana mungkin mahasiswa analisis kimia yang hampir setiap malam begadang untuk mengerjakan laporan (tulis tangan) bisa lolos abstrak?” -belum lagi ditambah tugas-tugas kuliah lainnya-. “Tugas selesai saja sudah bersyukur”. Ucapan-ucapan pesimis tersebut sering saya dengarkan. Tapi saya mencoba untuk tetap AMBIS demi kebaikan. Menurut saya, orang yang tidak pernah ambis adalah orang yang minim akan harapan. Saya mencoba mengatur waktu, mencari teman yang memiliki energi yang sama, dan mulai menulis abstrak. Kalau saya tidak berani memulai menulis abstrak waktu itu, mungkin saya akan telat untuk berprestasi atau lebih parahnya saya tidak akan mengikuti lomba-lomba karya tulis ilmiah. Saya bungkam ucapan pesimis yang menghantui telinga saya.
Meski abstrak yang saya buat lolos, saya belum diberikan kesempatan oleh Allah untuk lolos seleksi tahap full paper (makalah). Tidak mengapa, saya tetap bersyukur. Setelah pengalaman tersebut, justru saya semakin bersemangat mengikuti LKTI. Beberapa kali saya lolos abstrak, namun belum berkesempatan untuk presentasi karena makalah yang saya buat belum cukup baik (baca: belum lolos seleksi).
Sebelum tahun 2016 berakhir, saya memiliki resolusi di tahun 2017 untuk keliling indonesia atau paling tidak keluar kota hasil dari prestasi yang saya capai. Awal tahun 2017 saya berkesempatan mengikuti pelatihan menulis yang dilaksanakan oleh Rumah Kepemimpinan dan Mizan. Puisi saya merupakan salah satu karya yang masuk 25 besar dari 156 karya yang dilombakan. Saya memang suka juga untuk menulis puisi. Saya berharap hal-hal yang kita suka tidak hanya sebatas menjadi hobi, melainkan membuahkan prestasi. Tak lama setelah saya mengikuti pelatihan menulis, ada seseorang menghubungi saya. Beliau adalah bunda Zelmy, pendiri sekaligus pengelola gerakan infak 20 bersama suaminya ayah Indra. Saya ditawarkan menjadi pemateri sekaligus volunteer freelancer untuk sharing dengan anak-anak Saung Pinter Tasik, di Tasikmalaya. Ini merupakan salah satu perwujudan resolusi saya. Saya keluar kota dengan buah dari prestasi saya, Alhamdulillah.
Tahun 2016 saya bermimpi untuk menjadi mahasiswa berprestasi. Saya termotivasi oleh kakak tingkat saya. Hal itu menjadi kenyataan di tahun 2017. Awalnya nama saya tidak masuk ke dalam list calon mahasiswa berprestasi karena IPK saya dibawah 3,50. Kemudian saya melihat panduan mapres 2017. Ternyata, persyaratan IPK minimal adalah 3.00. Saya mohon izin dan mengajukan diri kepada kaprodi saya agar saya bisa mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi tingkat jurusan.
Saya mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi. Tingkat jurusan berjalan dengan lancar. Saya menempati urutan pertama. Menuju seleksi tingkat fakultas, saya jatuh sakit. Saya harus dirawat. Saya terkena penyakit typhus. Hampir saja saya membatalkan untuk melanjutkan proses seleksi selanjutnya. Namun, tekad kuat yang saya miliki mendorong saya untuk menuntaskan persyaratan seleksi mapres tingkat fakultas. Saya mengerjakan tugas saya di rumah sakit tempat saya dirawat. Alhamdulillah saya menjadi juara pertama mahasiswa berprestasi tingkat fakultas. Kemudian saya melanjutkan seleksi ditingkat universitas. Hasil akhir seleksi tingkat universitas, saya menempati urutan ketiga. Alhamdulillah. Pengalaman yang sangat berharga untuk saya.
Libur semester 4 ke semester 5 saya terpangkas. Awalnya waktu liburan saya 2 bulan, namun terpangkas dan hanya menjadi 2 minggu saja. Baru beberapa hari saya berlibur dirumah, tiba-tiba Kepala Prodi analisis kimia menghubungi saya. Beliau, memohon kepada saya untuk menginformasikan kepada rekan-rekan kembali ke bandung dalam waktu dekat untuk melaksanakan semester pendek. Sontak saya terkejut. Beliau menjelaskan bahwa masa akreditasi jurusan analisis kimia akan berakhir. Langkah strategis yang dapat dilakukan hanya mempercepat masa perkuliahan. Saya tidak langsung menyetujui begitu saja. Saya melakukan sensus kepada seluruh mahasiswa analisis kimia angkatan saya. Beban moral bagi saya sebagai ketua angkatan jika diam saja ketika dibenturkan dengan permasalahan ini. Singkat cerita sensus telah selesai saya lakukan dan saya mengolah data tersebut. Hasilnya adalah rekan-rekan saya cenderung menyetujui adanya percepatan masa studi, namun dengan beberapa poin dan kesepakatan yang kita inginkan agar pelaksanaan berjalan dengan lancar.
Saya melaksanakan semester pendek setiap weekdays. Sometimes, saya juga melaksanakan kuliah di hari sabtu. Momen itu menjadi pengalaman yang sangat luar biasa didalam hidup saya. Bayangkan, saya kuliah full pagi sampai sore. Mungkin itu biasa. Hal yang luar biasa adalah disaat waktu yang bersamaan, saya memegang amanah sebagai wakil ketua orientasi mahasiswa baru tingkat fakultas. Saya harus rapat dari sore-malam (bahkan seringkali sampai dini hari). Mungkin banyak juga rekan-rekan yang giat di organisasi melakukan hal tersebut. Lantas, dimana momen yang sangat luar biasa? Saya harus menempuh jarak 20km menuju lokasi rapat. Kepanitiaan yang saya ikuti pusatnya di Jatinangor. Sedangkan, tempat tinggal dan lokasi perkuliahan saya berada dibandung. Saya jalani hari demi hari tersebut dengan menumpuh jarak 40km (pergi-pulang). Momen itu adalah momen paling berkesan selama masa perkuliahan saya dan saya menyukain momen tersebut.
Saya memiliki alasan tersembunyi ketika mengikuti kepanitiaan ospek fakultas tersebut. Jujur, saya sangat membutuhkan rekan yang memiliki semangat dengan satu frekuensi. Alhamdulillah saya mendapatkan banyak teman dan turut serta mengantarkan saya menjadi finalis di beberapa LKTI Nasional. Semoga cerita singkat ini dapat bermanfaat dan menginspirasi siapapun yang membacanya. Terimakasih banyak.
Salam
Muhamad Abidin
Submit your review | |