Universitas Indonesia Gelar Orientasi Kehidupan Kampus 2015

Universitas Indonesia (UI) menggelar Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) 2015. Acara penyambutan mahasiswa baru ini mengambil tema “Inisiatif Berkontribusi untuk UI dan Indonesia”.

OKK UI 2015 telah digelar sejak Jumat, 21 Agustus di Balairung UI, Depok, Jawa Barat. Kemarin, acara ini diikuti sekitar empat ribuan mahasiswa baru tahun ajaran 2015-2016.

Acara pun berlanjut pada Sabtu (22/8/2015) pagi. Pukul 08.00 WIB tepat, OKK dimulai dengan sambutan dari Ketua Pelaksana OKK UI 2015 Muhammad Dedi, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UI Aulia Rahman Hukum, dan Rektor UI Muhammad Anis.

Orientasi Mahasiswa Baru ITS Pecahkan Rekor Muri

“OKK adalah momen bagi mahasiswa baru untuk menyongsong masa depan yang cerah. Kenapa OKK? OKK merupakan wadah bagi seluruh mahasiswa baru UI yang bersatu dan menghasilkan karya,” Muhammad Dedi dalam sambutannya.

Di depan 4.285 mahasiswa baru, Dedi terus membakar semangat mereka dengan memekikkan, “hidup mahasiswa!”. Selepas itu, Ketua BEM Andi menyampaikan pesan yang isinya mengajak para mahasiswa baru memanfaatkan waktu kuliahnya dengan baik.

Sementara, Profesor Muhammad Anis terus mengingatkan mahasiswanya untuk berkontribusi bagi UI dan Indonesia. Hal ini sesuai dengan tema dari OKK kali ini.

“Beri kontribusi nyata bagi negara. Sesuai tujuan negara, memberikan kecerdasan bangsa dan kemakmuran,” imbuh dia.

Guru Besar Teknik Metalurgi UI ingin para mahasiswa baru tidak hanya sekadar kuliah di kampus. Tapi, ucap dia, mereka juga aktif berorganisasi.

Penutupan Orientasi Mahasiswa Baru yang Mencuri Perhatian

“Jadi mahasiswa jangan jadi mahasiswa kupu-kupu, yang datang-kuliah-pulang. Lalu, empat tahun lulus,” jelas dia.

Para mahasiswa, kata dia, harus berusaha mengalahkan egonya masing-masing. Mereka, kata dia, tak boleh hanya mengincar kelulusan.

“Kalahkan egonya untuk pengabdian bangsa dan negara. Saya yakin untuk lulus, kalian bisa lulus,” pungkas dia.

Acara pun berlanjut dengan talk show dengan mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel. Senada dengan Anis, dia mengingatkan mahasiswa harus bisa menekan egoisme.

“Melawan egoisme yang susah, karena enggak gampang,” pungkas Rahmat.

Sumber : MetroTV