Ini Dia Maba Penerima Beasiswa Santri Berprestasi UNAIR!

Universitas Airlangga (UNAIR) telah melaksanakan berbagai jalur masuk bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018. Salah satu jalur yang menarik untuk ditelisik yakni Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB). PBSB adalah sebuah program khusus bagi santri untuk memberikan kesempatan melanjutkan studi sarjana atau profesi. Penerima beasiswa ini akan mendapatkan bantuan pendidikan hingga pembinaan selama studi dan pembinaan pengabdian setelah lulus.

Khusus untuk program ini, UNAIR telah meloloskan beberapa nama mahasiswa baru. Menariknya, seperti tahun sebelumnya, UNAIR menerima mahasiswa dengan usia lebih muda. Muhammad Faiz Awwaludin Almubarok, merupakan maba penerima beasiswa santri berprestasi yang usianya baru menginjak 15 tahun. Faiz diterima di jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UNAIR. Keren!.

Dilansir dari Dikti.go.id, Mahasiswa baru kelahiran 11 Desember 2001 tersebut memang tidak pernah menargetkan diri agar menjadi mahasiswa termuda saat kuliah.

Baca: UMI Berikan Beasiswa Kuliah Gratis Bagi Penghafal Al-Qur’an 20 Juz

“Saya maupun orang tua tidak pernah menargetkan agar menjadi mahasiswa termuda. Meski saat SMP saya jalani dengan akselerasi, di SMA justru saya tempuh selama 3 tahun, agar tidak terpaut jauh dengan teman yang lain saat kuliah,” terangnya.

Satu lagi hal yang membanggakan dari mahasiswa baru yang hobi mengoleksi uang lama tersebut. Tidak hanya kuliah, ia juga bertekad menjalani kuliah sambil nyantri (menjadi santri) di Pesantren Mahasiswa Baitul Hikmah yang tidak jauh dari kampus B UNAIR.

Ditanya mengenai motivasinya kuliah dan menjadi santri di pesantren mahasiswa Faiz menjelaskan, kedua orang tua yang telah memotivasi dan tekadnya yang ingin mendalami ilmu agama lebih dalam lagi.

“Ayah saya ini tokoh agama di masyarakat masak anaknya tidak bisa menirukan beliau, selain itu saya juga ingin mendalami ilmu agama,” jelas Faiz.
Perihal cita-citanya menjadi dokter, Faiz berkisah bahwa hal itu sudah ia miliki sejak kecil. Selain itu, pengalaman operasi yang pernah ia jalani juga menambah rasa kagumnya pada profesi di dunia kedokteran.

Baca: Slamet Setiboro – Kiat Sukses Tembus Program Double Degree

“Ini sudah cita-cita dari kecil. Dulu juga sempat operasi dan merasa melihat dokter kok keren,” kenangnya.

Menambakan pernyataan putra sulungnya tersebut, M. Irhamni mengatakan bahwa selama ini ia tidak pernah memaksakan kehendak putranya. Irhamni menuturkan bahwa sebagai orang tua ia selalu memotivasi dan memberikan pendidikan yang terbaik.

“Kami sadar bahwa semua ini yang menjalani putra kami, kami hanya memotivasi. Mengenai tinggal di pesantren kami hanya mengarahkan dan alhamdulillah anaknya juga punya tekad untuk mendalami ilmu agama lebih dalam lagi,” paparnya.