Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur`an (STIQ) An-Nur Yogyakarta

Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) An-Nur berdiri pada tahun 2002 yang merupakan lembaga pendidikan tinggi formal milik Yayasan al-Ma'had An-Nur. Perlu diketahui bahwa pada saat itu, Yayasan al-Ma'had An-Nur telah memiliki lembaga pendidikan formal tingkat SLTP dan SLTA. Yayasan juga mengelola Ponpes al-Qur'an yang bernama An-Nur, yang merupakan induk dari semua lembaga pendidikan yang ada. Ide pendirian sekolah tinggi ini berawal pada adanya kebutuhan zaman yang menuntut memiliki legal formal terhadap keilmuan. Setiap orang yang ingin berkiprah di masyarakat dituntut untuk memiliki ijazah formal meskipun sebenarnya ia telah memiliki kompetensi keilmuan yang dibutuhkan.



Berangkat dari sinilah STIQ An-Nur didirikan. Pada saat itu, Ponpes An-Nur yang merupakan induk STIQ telah banyak memiliki banyak santri yang menghafal al-Qur'an. Santri-santri ini, biasanya juga sekolah di MTs/MA An-Nur. Di antara mereka, ada yang telah lulus MA An-Nur, tapi belum menyelesaikan hafalan al-Qur'annya di Ponpes. Nah, supaya mereka tetap bisa melanjutkan menghafal al-Qur'an di ponpes dan sekaligus melanjutkan kuliah, didirikanlah STIQ An-Nur. Jadi, STIQ An-Nur didirikan, pada awalnya untuk mewadahi para santri yang telah lulus MA An-Nur, tetapi belum selesai menghatamkan hafalan al-Qur'an di ponpes, supaya mereka tidak keluar pondok untuk melanjutkan kuliah yang berakibat mengganggu konsentrasi menghafal.



Namun demikian, STIQ An-Nur juga tidak menutup peluang bagi para mahasiswa luar yang ingin menimba ilmu. Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak mahasiswa luar ponpes yang masuk di STIQ, karena memang untuk daerah Bantul, belum ada Sekolah Tinggi yang bernuansa islami, apalagi yang memiliki cirikhas al-Qur'an dan nilai-nilai kepesantrenan.



STIQ An-Nur sengaja membuka perkuliahan siang sampai sore untuk memberi peluang bagi mereka yang telah bekerja dan ingin melanjutkan studi perguruan tinggi. Jadi, para mahasiswa bisa membagi waktu, pagi bisa digunakan untuk bekerja, lalu siangnya kuliah. Hal ini terbukti efektif, banyak kalangan guru TK dan SD yang masuk di STIQ karena mereka tetap bisa mengajar di pagi hari dan kuliah di siang hari.