Alwan Hafizh

Short Bio (Personal Lifestyle)

Alwan is an aspiring young leader with 10 years of experience in building communities and organizations. He has lead various kind of organization, from student council to international competition delegation since he was in Junior High. For the past two years Alwan has been working with his own firm (Alwan Hafizh Network) to help restoring our nation by creating tomorrow leaders and empowering many youth-led communities. Alwan also had a chance to publish a book called “youth leadership” nationwide, later considered as the first leadership book written by a youth in Indonesia.

Prestasi selama perkuliahan

1. Head Delegate of UGM for Harvard National Model United Nations 2014 (Boston, USA)
2. Best Delegate Universitas Diponegoro Model United Nations 2014 (Semarang, Indonesia)
3. Honorable Mention President University Model United Nations 2014 (Jakarta, Indonesia)
4. First Place Winner Debate Competition SP2KM UGM 2014 (Yogyakarta, Indonesia)
5. Verbal Commendation Yale – NUS Asia Pacific Model United Nations 2015 (Singapore)
6. Head Delegate of UGM for Asia Pacific Model United Nations 2015 (Perth, Australia)
7. Best Delegate Asia Pacific Model United Nations 2015 (Perth, Australia)
8. Best Small Delegation for UGM at Asia Pacific Model United Nations 2015 (Perth, Australia)
9. Mahasiswa Terinspiratif Universitas Gadjah Mada 2015 (Yogyakarta, Indonesia)
10. Penulis Buku Youth Leadership, Diterbitkan oleh Kompas Gramedia (Jakarta, Indonesia)
11. Founder of a leadership initiatives called Alwan Hafizh Network (Yogyakarta, Indonesia)
12. Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Gadjah Mada 2016 (Yogyakarta, Indonesia)
13. Presiden Komunitas Mahasiswa Berprestasi Universitas Gadjah Mada 2016 (Yogyakarta, Indonesia)
14. Mahasiswa Berprestasi Nasional (Top 15) Republik Indonesia (Yogyakarta, Indonesia)
15. Lulusan Tercepat Teknik Industri angkatan 2013 dengan Predikat Cum Laude (Yogyakarta, Indonesia)

Sekilas tentang pribadi

1. Bagaimana cara mendapatkan berbagai penghargaan

Mendapatkan penghargaan itu adalah buah dari kerja nyata dan kegigihan dalam mengembangkan diri serta melakukan yang terbaik di setiap kesempatan. Bila kita fokus menempatkan diri dalam setiap berkegiatan, berkompetisi ataupun berorganisasi dengan niat untuk memberikan yang terbaik untuk lingkungan dan senantiasa mengevaluasi dan mengembangkan diri agar menjadi lebih baik, penghargaan-penghargaan akan mengikuti dengan sendirinya. Sebaliknya bila kita menaruh penghargaan sebagai fokus utamanya, maka yang didapatkan biasanya hanya kekecewaan. Saya menyadari pola ini setelah beberapa kali kalah dalam berkompetisi karena mengharapkan kemenangan, saya harap teman-teman tidak jatuh pada lubang kesalahan yang sama dengan saya.

2. Kiat sukses agar dapat meraih berbagai prestasi

Menurut pandangan saya ada 3 kunci untuk meraih prestasi,

1. pertama adalah ridho orang tua, kalau orang tua sudah tidak ridho kita mengejar prestasi tersebu, jalannya pasti susah atau bahkan tidak akan sampai.
2. Yang kedua adalah persistent atau gigih dalam mencoba, kadang dalam meraih sesuatu tidak semerta merta sukses dikala percobaan yang pertama, Seorang penemu sekelas Thomas Edison saja baru bisa menemukan lampu pijar setelah percobaan ke 1000, jadi jangan pernah menyerah untuk mencoba dan mengambil segala kesempatan untuk meraih kesuksesan yang kita impikan
3. Yang ketiga adalah berambisi untuk senantiasa mengembangkan diri dan memberikan yang terbaik dalam segala kesempatan. Jadi bukan pialanya yang dijadikan ambisi melainkan kesempatan untuk mencurahkan yang terbaik dan belajarlah yang dijadikan tujuan utamanya, Piala mengikuti.

Perlu diingat bahwa setiap orang punya pandangannya masing-masing mengenai ini, saya menghargai dan belajar juga dari pandangan-pandangan tersebut. Terbuka dengan pengalaman dan kisah hidup orang banyak membuat kita lebih kaya akan pengetahuan daripada hanya mendengarkan satu kisah sukses. Jadi jangan terpaku pada tiga poin di atas, gali lagi sebanyak-banyaknya dan pilih yang sesuai dengan kepribadian kita.

3. Kehidupan sosial bersama teman dosen dan keluarga

Manusia itu makhluk sosial, tidak bisa hidup sendiri. Keberadaan teman-teman dan keluarga terkasih akan sangat bermakna dalam membantu kita menjalani kehidupan. Jadi walau sesibuk apapun hidup memberi kita pekerjaan, keluarga dan teman-teman terkasih harus tetap dijaga juga tali silaturahimnya. Dengan bertemu dan berbagi cerita, atau sekedar menyapa di media sosial.