1. Beranda
  2. Artikel
  3. Berita Kampus
  4. UGM Tutup Akses Umum ke Jalan Olahraga, Muncul Petisi untuk Dibuka Kembali

Kategori

UGM Tutup Akses Umum ke Jalan Olahraga, Muncul Petisi untuk Dibuka Kembali

UGM Tutup Akses Umum ke Jalan Olahraga, Muncul Petisi untuk Dibuka Kembali

Rating: 1 - out of 5stars
17 Maret 2017 0 Komentar
Penulis:

UGM (Universitas Gadjah Mada) sebagai universitas tertua di Indonesia tak jarang mengeluarkan kebijakan yang cukup kontroversial. Seperti kebijakan yang baru-baru ini diterbitkan, yakni menutup akses jalan olahraga UGM untuk umum.

Akses jalan olahraga UGM merupakan akses jalan dari arah selokan mataram ke arah lembah UGM, D3 Ekonomi UGM, Maskam UGM, hingga ke jalan Colombo. Masyarakat umum sering melewati jalan ini untuk menuju daerah sagan, atau jalan Colombo ke arah UNY atau jalan Gejayan.

Terhitung mulai 4 Maret 2017 lalu, Humas UGM menginfokan kepada masyarakat bahwa Jalan Olahraga UGM akan ditutup untuk umum dan hanya bisa dilewati oleh civitas akademika UGM (mahasiswa dan karyawan). Civitas akademika UGM yang ingin masuk diharap menyiapkan Kartu Mahasiswa atau Kartu Pegawai.

Baca juga: HUT ke-41, UNS Luncurkan Minibus Listrik

Sementara itu, masyarakat umum disarankan untuk melewati Jalan Lingkar Timur atau Jalan Kaliurang. Masyarakat umum nampak keberatan dengan pengaturan lalu lintas ini. Sebuah akun mengatasnamakan Masyarakat Yogyakarta akhirnya membuat petisi di change.org dimana isi petisi meminta agar Jalan Olahraga dibuka kembali. Lihat petisi di https://www.change.org/p/universitas-gajah-mada-ugm-ugm-buka-kembali-jalan-olahraga-dan-kembalilah-menjadi-kampus-kerakyatan .

Sebetulnya, masyarakat umum yang ingin masuk ke jalan olahraga UGM bisa menggunakan karcis kuning yang diberikan. Di bawah jembatan antara fakultas perikanan dan kedokteran hewan UGM dibangun portal untuk mengontrol kendaraan yang keluar masuk ke jalan olahraga. Untuk keluar dari area tersebut, kendaraan yang keluar diminta menunjukkan STNK.

Baca Juga: Para Delegasi Arab Saudi Kunjungi Kampus UI Depok

Salah satu tujuan dari kebijakan pengaturan lalu lintas ini yaitu untuk mewujudkan cita-cita UGM menjadi kampus edukopolis, dimana segenap civitas akademika UGM bisa merasa nyaman untuk belajar. Kampus edukopolis dinilai mampu mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif untuk proses pembelajaran.

Meski begitu, setiap kebijakan tentu ada nilai positif dan negatifnya, seperti kebijakan yang satu ini, tetap ada kelompok masyarakat yang menganggap UGM semakin mengeksklusifkan diri dari masyarakat luar. Dengan dibangunnya banyak portal dan pembatasan akses masuk ke UGM, UGM yang merupakan kampus kerakyatan seolah membangun kesan eksklusif.

Nah, gimana pendapat kamu soal ini? Beritahu kami dengan komen di bawah ya.

Sumber :  AyoKuliah.id

Loading...
linecolor

    






Artikel Terkait