1. Beranda
  2. Artikel
  3. Berita Kampus
  4. UMY Bangun Green Building Pertama Untuk Penerimaan Mahasiswa Baru

Kategori

UMY Bangun Green Building Pertama Untuk Penerimaan Mahasiswa Baru

UMY Bangun Green Building Pertama Untuk Penerimaan Mahasiswa Baru

Rating: 1 - out of 5stars
12 Oktober 2017 0 Komentar
Penulis:

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terpantau sedang membangun Green Building pertama, yang digunakan untuk kegiatan penerimaan mahasiswa baru. Gedung ini dibangun lantaran, lokasi yang saat ini ditempati oleh Biro Admisi UMY sudah tidak memadai ketika harus melakukan aktivitas, terutama penerimaan mahasiswa baru.

Disebutkan oleh Bagus Soebandono, S.T., M.Eng selaku Kepala Biro Sumberdaya Aset, gedung ini akan memudahkan bagi orang yang ingin mendaftar atau mencari informasi tentang UMY.

“Lokasi lama yang terletak di gedung AR Fachruddin A hanya memiliki satu lab komputer dan juga satu tempat ujian. Ketika musim pendaftaran dibuka lokasi tersebut akan dipadati oleh pendaftar dan akan mengganggu akses ke Rektorat juga biro lainnya. Dengan adanya gedung baru ini diharapkan dapat memusatkan kegiatan Biro Admisi dan memberikan ruang aktivitas yang leluasa bagi pendaftar. Selain itu juga, orang akan langsung tahu bila ingin mencari informasi tentang UMY, bisa langsung menuju ke gedung Admisi,” ujarnya, saat diwawancarai pada Rabu (3/10).

Baca: UISI Gresik Tempati Gedung Baru Berkonsep “Smart Campus”

Gedung baru bertajuk Green Building yang rencananya akan memiliki 3 lantai ini juga mengacu pada misi UMY untuk menjadi Green Campus.

“Maksud dari Green Building ini adalah gedung ramah lingkungan yang mampu mengkonservasi energi. Jadi konsumsi penggunaan energi tahunan untuk gedung tersebut akan lebih rendah juga efisien, dibandingkan dengan gedung yang sudah ada. Gedung Admisi ini akan menerapkan 4 hal yang dapat mengkonservasi energi, yaitu; Tata udara dengan mengunakan pendingin ruangan terpusat dengan teknologi VRV (Variable Refrigerant Volume); Pencahayaan dengan mengunakan lampu LED; Daur ulang limbah air; dan Penggunaan kaca dengan emisi rendah,” terang Bagus.

Dalam kesempatan yang sama, Ir. Agus Jamal, M.Eng., IPM, dosen Teknik Elektro UMY yang sekaligus merupakan Bagian Perencana gedung tersebut menjelaskan 4 konsep yang akan diterapkan dalam pembangunan gedung ini.

“Untuk tata udara gedung ini akan menggunakan air conditioner (AC) dengan teknologi VRV. AC VRV ini merupakan AC cerdas yang mampu mengatur aliran fluida untuk pendingin berdasarkan beban yang ada dalam ruangan. Selain itu coefficition of performance dari AC ini bahkan sampai pada angka 4, dimana energi yang diperlukan untuk melakukan pendinginan lebih sedikit daripada yang seharusnya diperlukan. Kami juga menggunakan perangkat elektronik yang lebih hemat energi seperti lampu LED dan keran wastafel bersensor gerakan. Konsumsi energi dari gedung ramah lingkungan ini akan lebih hemat dari gedung biasa, diperkirakan sebesar 40 watt per m2 nya,” terang Agus.

Baca: Yuk Buruan Daftar Beasiswa Umum (BU) UMY 2017!

Konsep Green Building yang menjadi keunggulan Gedung Admisi ini juga akan mengaplikasikan sistem daur ulang untuk limbah air.

“Air dari penggunaan sehari-sehari dari gedung ini seperti wastafel atau kamar mandi nantinya akan masuk ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), output-nya akan difiltrasi (disaring, red) lagi dan kemudian digunakan untuk flushing kloset toilet. Harapannya konsumsi air tanah yang akan digunakan dalam operasional gedung akan mampu ditekan,” ujar Agus.

Dari sisi arsitektur pun, perencanaan pembangunan gedung ini dirancang untuk mampu menghemat energi dan meminimalkan limbah.

“Untuk kaca gedung kami akan menggunakan kaca dengan emisi rendah yang tidak meneruskan sinar ultra violet, sehingga suhu ruangan tidak ikut memanas di siang hari apabila cuacanya terik. Ini berimbas pada penggunaan energi untuk pendingin ruangan yang akan dapat dikurangi. Dalam pembangunan gedung pun kami menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Seperti penggunaan cetakan beton dari metal yang dapat digunakan kembali, bukan berbahan kayu yang biasanya hanya sekali pakai dan akan menumpuk menjadi sampah ketika pembangunan selesai,” sambung Agus.

Kemudian untuk gedung lainnya di Kampus Terpadu UMY yang sudah dibangun sebelumnya, menurut Bagus dan Ir. Agus Jamal juga telah menerapkan konsep yang ramah lingkungan. Sebagai Green Campus, UMY sudah melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengkonservasi penggunaan energi. Seperti penggunaan lampu LED di setiap ruangan gedung, mengganti AC konvensional dengan AC inverter. Namun demikian ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk semakin meningkatkan kualitas, yaitu melakukan peninjauan dan menetapkan standar terhadap operasional gedung. Karena apabila penggunaan energi tetap tidak terkontrol maka meskipun dengan gedung yang ramah lingkungan, konsumsi energinya juga akan tetap besar.

Sumber :  AyoKuliah.id

Loading...
linecolor

    






Artikel Terkait