1. Beranda
  2. Artikel
  3. Berita Kampus
  4. 35 Calon Mahasiswa Baru ITB Mengundurkan Diri, Mengapa?

Kategori

35 Calon Mahasiswa Baru ITB Mengundurkan Diri, Mengapa?

35 Calon Mahasiswa Baru ITB Mengundurkan Diri, Mengapa?

Rating: 5.0 - out of 5stars
31 Juli 2017 1 Komentar
Penulis:

Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melaksanakan berbagai seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018. Kini, ITB telah mendapatkan nama-nama calon mahasiswa yang diterima melalui berbagai jalur, seperti SNMPTN, SBMPTN, Kerja Sama, Kelas Internasional, dan lain sebagainya. Sayangnya, dari ribuan mahasiswa yang diterima, terdapat sedikitnya 35 calon mahasiswa baru menyatakan pengunduran dirinya. Mengapa?

Menurut Wakil Rektor ITB Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Bermawi Priyatna mengatakan, hampir seluruhnya yang membatalkan diri itu karena beralih ke sekolah kedinasan milik pemerintah, dan sebagian kecil melanjutkan studi ke luar negeri.

“Itu menghilangkan kesempatan anak bangsa sekolah di ITB,” katanya, Jumat, 28 Juli 2017.

Ada dua jenis kasus pengunduran diri sebagai calon mahasiswa baru ITB. Sebelumnya mereka telah lolos masuk lewat penyaringan jalur undangan atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Kasus pertama dari lulusan siswa beberapa Sekolah Menengah Atas karena memilih kuliah di luar negeri. Kasus kedua karena calon mahasiswa ITB memilih ke sekolah kedinasan pemerintah.

Baca: Hindari Bullying, Tiga PTN Di Sulses Akan Gelar Ospek Tanpa Kegiatan Fisik

Langkah yang diambil ITB

ITB telah menyurati SMA yang lulusannya melepaskan kursi masuk di ITB. Hal ini merujuk aturan SNMPTN yang menyatakan bahwa siswa yang telah menyelesaikan pendaftaran, tidak diperkenankan membatalkan kepesertaan SNMPTN. Selain itu, siswa yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri atau kampus lain, tidak perlu didaftarkan sekolah ke ITB lewat jalur SNMPTN.

Tahun lalu ada sekitar 20-an mahasiswa baru ITB yang beralih pilihan ke kampus lain. Utamanya mereka pindah ke beberapa sekolah kedinasan seperti akuntansi dan statistik. Hal itu bisa terjadi kata Bermawi, karena ujian masuk sekolah kedinasan milik pemerintah berlangsung setelah pengumuman SNMPTN.

Baca: ITB Bangun Kampus Baru Dan Pusat Penelitian Di Vasanta Innopark Bekasi

Menurut Bermawi, kejadian seperti itu sudah lama terjadi, dan tidak hanya berdampak ke ITB melainkan universitas negeri lain di Indonesia.

“Kami mau win-win solution, perlu koordinasi jadwal seleksi agar tidak saling mengganggu,” kata dia.

Bagi sekolah asal lulusan yang mengosongkan kursi hasil SNMPTN, ITB melayangkan surat teguran. Menurut Bermawi, tindakan pengosongan kursi itu bisa berdampak pada kebijakan panitia SNMPTN soal kuota siswa pendaftar. Misalkan kuota pendaftar sesuai tingkat akreditasi sekolah sebelumnya 50 persen, ada kemungkinan untuk dikurangi kuota pendaftarnya pada tahun depan.

“Yang dikurangi kuota pendaftar, bukan jumlah hasil seleksi,” katanya.

Baca: Lolos SNMPTN: Wajib Daftar Ulang Atau Kena Sanksi Ini!

 

Sumber :  AyoKuliah.id

Loading...
linecolor

    






Artikel Terkait