Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) diminta untuk tidak menaikkan uang kuliah tunggal (UKT) tahun ini. Hal itu diungkapkan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. Meski menurut aturan perguruan tinggi dengan status PTN-BH berwenang menentukan sendiri besaran uang kuliah tunggal (UKT) nya.
Berdasarkan peraturan pemerintah, menteri tidak perlu ikut campur menentukan besaran uang kuliah untuk PTNBH. Tapi semua universitas yang termasuk PTNBH bertanggung jawab kepada menteri. “Kami meminta agar PTN-BH untuk tidak menaikkan UKT, mengingat harga-harga kebutuhan pokok pada saat ini juga naik,” ujar Mohamad Nasir di Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Nasir berharap, agar pihak universitas memperhatikan kemampuan masyarakat saat ini. Pihak universitas diminta untuk tidak membebani masyarakat dengan adanya kenaikan UKT. Hingga saat ini, ada 11 perguruan tinggi negeri yang berstatus PTN-BH, yakni :
1. Universitas Indonesia
2. Universitas Gadjah Mada
3. Institut Teknologi Bandung
4. Institut Pertanian Bogor
5. Universitas Pendidikan Indonesia
6. Universitas Sumatera Utara
7. Universitas Airlangga
8. Universitas Padjadjaran
9. Universitas Diponegoro
10. Universitas Hasanuddin
11. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Menanggapi hal ini, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati menyatakan pihak universitas akan mengoreksi jumlah besaran UKT. “Terutama UKT yang kategori 6. Untuk kategori 6, katakan lah yang paling mahal bayarnya Rp15 juta per semester. Tapi hal itu disamakan dengan kemampuan orang tua yang penghasilannya hanya Rp10 juta per bulan,” kata Dwikorita.
Permasalahan muncul kemudian adalah rasa ketidakadilan, karena disamakan dengan orang tua yang penghasilannya Rp10 juta per bulan, dengan orang tua yang konglomerat dengan penghasilan ratusan juta per bulan. Untuk itu, UGM akan mengoreksi UKT-nya.
Sumber : Antara
Submit your review | |
Yang penting Alhamdulillah aja ya min.. smoga uang kuliah ndak naik..
Di 2017 semua serba naik, lah uang kuliah mau ikutan naik juga. Serba mahal dizaman sekarang
Mudah2an tidak jadi naik, saya dukung anda pak menristekdikti