1. Beranda
  2. Artikel
  3. Berita Kampus
  4. Mohamad Nasir Rayu Santri Ikut Seleksi Bidikmisi

Kategori

Mohamad Nasir Rayu Santri Ikut Seleksi Bidikmisi

Mohamad Nasir Rayu Santri Ikut Seleksi Bidikmisi

Rating: 1 - out of 5stars
29 Maret 2017 0 Komentar
Penulis:

Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mendatangi Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, sebagai langkah Sosialisasi dan Dialog Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi dan LPDP di Jombang, Jawa Timur, kemarin (28/03/2017). Dalam acara ini turut hadir pula Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Intan Ahmad dan Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Ali Ghufron Mukti. Di sini, Mohamad Nasir merayu para santri untuk mencoba peluang daftar kuliah dengan BIDIKMISI.

“Siapa yang ingin kuliah ke perguruan tinggi?” tanya Menteri Nasir. Serentak hampir seluruh santri mengacungkan jarinya ke udara, padahal dalam acara ini dihadiri sebanyak 500 santri pesantren tersebut.

Melihat antusiasme para santri, Menteri Nasir mendorong mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Saya dulu juga adalah seorang santri. Adik-adik santri jika belajar tekun dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, juga dapat menggapai impian yang dicita-citakan” ujar Menteri Nasir.

Baca juga: Informasi Pendaftaran BIDIKMISI 2017!

Para santri yang mengalami keterbatasan finansial namun memiliki nilai akademik yang bagus agar tidak khawatir dengan masalah biaya kuliah. Kemenristekdikti saat ini telah menyiapkan anggaran 4,5 triliun rupiah untuk beasiswa pendidikan. Salah satu skema beasiswa tersebut adalah Bidikmisi.

Bantuan biaya kuliah ini diharapkan tepat sasaran dan membantu para pelajar muda menempuh pendidikan tinggi. Bahkan setiap tahunnya pendaftar BIDIKMISI terus bertambah, di tahun 2016 saja pemerintah telah memberikan bantuan Bidikmisi kepada 74.128 mahasiswa baru. Jika dikalkulasikan sejak awal BIDIKMISI diterapkan, jumlah keseluruhan penerima bantuan dana pendidikan dari tahun 2010 hingga saat ini mencapai 352.409 mahasiswa. Setiap bulannya mahasiswa peraih Bidikmisi menerima bantuan biaya hidup Rp.600.000/bulan. Nah, di tahun 2017, Kemenristekdikti akan meningkatkannya menjadi Rp.650.000/bulan. Mau?

Bagi peserta yang lolos Bidikmisi, maka akan mendapatkan bebas biaya kuliah selama 8 semester untuk jenjang S1/D4 dan 6 semester untuk jenjang D3. Besar bantuan adalah Rp 6,3 juta/semester. Dimana 2,4 juta/semester sebagai biaya pendidikan yang dikelola oleh perguruan tinggi (ke rekening institusi), 3,9 juta/semester diberikan pada mahasiswa untuk biaya hidup (ke rekening mahasiswa) yang bisa dicairkan per tiga bulan sekali.

“Ketika menjadi mahasiswa Bidikmisi, percayalah Anda adalah mahasiswa pilihan. Kuncinya adalah kerja keras. Jangan khawatir jika tidak ada biaya” ujar Dirjen Belmawa Intan Ahmad menjawab pertanyaan santri mengenai kemungkinan Bidikmisi terputus di tengah masa perkuliahan jika nilai turun.

Sejauh ini program Bidikmisi yang sudah berjalan secara nyata telah mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi akademik perguruan tinggi penyelenggara program Bidikmisi. Prestasi akademik para mahasiswa Bidikmisi amat membanggakan. Hal ini diperkuat dengan data tahun 2015 yang menunjukkan dari sekitar 162 ribu mahasiswa, terdapat lebih dari 51% memperoleh IPK antara 3.0-3.5, dan lebih dari 28% memperoleh IPK >3.5, serta 0.7% mempunyai IPK 4,0. Ini adalah suatu prestasi yang amat membanggakan.

Baca juga: Program Bantuan Biaya Pendidikan BIDIKMISI

Tidak hanya itu, prestasi non akademik mahasiswa Bidikmisi juga amat membanggakan, seperti lolos seleksi menjadi Finalis Mahasiswa Berprestasi tingkat nasional sejak tahun 2013-2016, berhasil meraih medali di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), menjuarai berbagai kompetisi kepenulisan tingkat nasional hingga internasional, mengikuti kegiatan pertukaran pelajar tingkat internasional, hingga menjadi delegasi Indonesia dalam berbagai kegiatan kelas dunia di dalam dan luar negeri. Keren kan?

Terkait beasiswa LPDP, Dirjen Ali Ghufron Mukti berpesan kepada para santri untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Karena selain memiliki LoA (Letter of Acceptance) _unconditional_ dari perguruan tinggi yang dituju, salah satu syarat beasiswa LPDP adalah sertifikat kemampuan Bahasa Inggris/Bahasa Asing lain sesuai persyaratan perguruan tinggi yang dituju. “Untuk Bahasa Inggris, minimal harus memiliki _score_IELTS minimal 6,5” pungkas Ali Ghufron Mukti.

Menteri Nasir menambahkan jika alumni penerima Bidikmisi S1 dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang S2.

“Bahkan hingga pertengahan tahun 2016, lebih dari 200 alumni Bidikmisi berhasil mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang S2 dengan dukungan penuh beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Keuangan Republik Indonesia.” ungkap Menristekdikti.

LPDP memberikan peluang bagi para lulusan Bidikmisi dengan IPK min. 3,5 (skala 4) untuk mendaftarkan diri dalam Beasiswa Afirmasi, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (S2) dalam beberapa bidang keilmuan, baik di perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri.

Sumber :  AyoKuliah.id

Loading...
linecolor

    






Artikel Terkait