1. Beranda
  2. Artikel
  3. Tips Kuliah
  4. Ini Dia Kampus-kampus Pencetak Start-up Sukses Di Indonesia

Kategori

Ini Dia Kampus-kampus Pencetak Start-up Sukses Di Indonesia

Ini Dia Kampus-kampus Pencetak Start-up Sukses Di Indonesia

Rating: 5.0 - out of 5stars
07 Juli 2017 1 Komentar
Penulis:

Beberapa saat lalu situs iPrice mengunggah salah satu tulisan barunya dengan judul “Latar Belakang Pendidikan Pendiri Startup Sukses Indonesia”. Dimana temuannya kali ini berkat jalinan kerjasama iPrice Group dan Venturra (perusahaan investasi yang cukup aktif di Indonesia). Mereka berhasil membandingkan 50 lebih perusahaan rintisan (start-up) dan 100 lebih pendiri, untuk menganalisa latar belakang pendidikan yang mereka ambil sebelumnya. Adapun parameter “sukses” yang digunakan untuk mendapatkan hasil “Siapa kampus pencetak Start-up sukses di Indonesia” ini adalah pendiri dari perusahaan rintisan, yang minimal sudah mendapatkan pendanaan seri-A.

Dari hasil yang tim iPrice dapatkan, ada 3 temuan menarik mengenai latar belakang pendidikan para pendiri start-up sukses di tanah air. Diantaranya adalah:

1. Ternyata, ITB Menjadi Universitas Pencetak Pendiri Sukses Terbanyak

Siapa calon mahasiswa ITB? Nih kampusmu berhasil menjadi pencetak start-up terbanyak, mungkin kamu akan menjadi pendiri start-up selanjutnya!.

ini-dia-kampus-kampus-pencetak-start-sukses-di-indonesia
https://iprice.co.id/

Tim melakukan analisa 100 orang lebih pendiri, dan ternyata 14 orang pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung. Contohnya, pendiri Bukalapak, seperti Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Muhamad Fajrin Rasyid. Selain itu ada juga COO dari Kudo yang telah diakuisisi Grab Agung Nugroho, CEO Snapcart Raynazran Royono, Co-Founder Fabelio Marshal Tegar Utoyo dan masih banyak lagi.

Kampus dengan pencetak start-up terbanyak kedua yakni Bina Nusantara dan Harvard. Keduanya sama-sama berada di posisi ke dua karena jumlah start-up lulusan kampus ini sama-sama berjumlah 8 orang. Beberapa orang yang berasal dari Bina Nusantara adalah pendiri dan juga CEO dari Tokopedia William Tanuwijaya, CEO dari Qlapa Benny Fajarai, CEO dari Tripvisto Benardus Sumartok. Sedangkan dari Harvard yakni CEO Gojek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Ferry Unardi, para co-founders Modalku, Raynold Wijaya dan Kelvin Teo dan masih ada yang lainnya.

Baca: 8 Kampus Ini Punya Jurusan Game Terbaik di Indonesia

Di posisi ke tiga pencetak start-up terbanyak ada Universitas Purdue dengan 7 pendiri sukses. Diantaranya adalah CEO dari Ruang Guru Adamas Syah Devara yang juga pernah mengenyam pendidikan di Harvard, CEO Berrybenka Jason Lamuda dan juga CEO Sribu Ryan Gondokusumo.

Lalu, posisi ke empat ada Stanford University yang sukses mencetak 5 orang pendiri sukses seperti, CTO Traveloka Derianto Kusuma dan Co-Founder Cermati Oby Sumampouw.

Terakhir ada Universitas Indonesia yang berhasil mencetak 4 orang pendiri sukses, beberapa diantaranya adalah CTO Tiket.com Natali Ardianto, Chief of Product Ruang Guru Iman Usman dan juga CEO Hijup Diajeng Lestari.

Tak hanya 6 universitas di atas, ternyata masih ada beberapa universitas lain seperti Universitas Taruma Negara tiga orang dan juga Universitas Pelita Harapan 2 orang.

Jadi, dapat disimpulkan jika kualitas kampus-kampus di Indonesia tidak kalah dengan kualitas universitas luar negeri. Buktinya saja, ITB berhasil mencetak lebih banyak pendiri start-up dibanding Harvard, Purdue dan Stanford.

Baca: Biaya Kuliah Mahal? Pakai Ini Aja Bayarnya!

2. 58% dari Pendiri Sukses Mengambil Jurusan Non-Teknologi

Dari 102 pendiri perusahaan rintisan yang sukses yang sudah diteliti, sebanyak 59 orang mengambil jurusan non-teknologi dan sisanya 43 orang lagi mengambil jurusan Teknologi.

Dari 59 orang tersebut, jurusan yang paling banyak diambil adalah Finance (8), Teknik Industri (6), Ekonomi (6), Marketing (5), Akuntansi (4) dan lainnya.

Beberapa pendiri yang mengambil jurusan finance adalah salah satu Co-Founder dari GoJek Michaelangelo Moran yang saat ini menjabat sebagai brand director, Co-Founder Sociolla John Rasjid. Beberapa pendiri yang mengambil jurusan Teknik Inudstri adalah CEO Snapcart Reynazran Royono dan CEO Moka Haryanto Tanjo.

ini-dia-kampus-kampus-pencetak-start-sukses-di-indonesia
https://iprice.co.id/

Di jurusan Ekonomi ada CEO dari Bhinneka Hendrik Tio, CEO HaloDoc Jonathan Sudharta dan board director Qraved Adrian Li.

Sedangkan pada 43 orang yang ada di jurusan teknologi ialah 20 orang mengambil ilmu komputer, 6 orang informasi teknologi, 4 orang sistem informasi dan teknik komputer dan masih banyak lagi.

Beberapa pendiri yang mengambil jurusan ilmu komputer adalah CEO Bukalapak Achmad Zaky, CEO Printerous Kevin Osmond, CEO Agate Arief Widhiyasa, CEO Kudo Albert Lucius, Chief Communication Officer Tiket.com Mikhael Gaery Undarsa dan masih banyak lagi.

“Kebanyakan orang berfikir bahwa, untuk merintis perusahaan yang berbasis teknologi, mereka harus mengambil jurusan yang berbau teknologi. Namun pada kenyataannya mayoritas dari para pendiri yang sukses tidak mempunyai latar belakang pendidikan teknologi” tulis tim Iprice.

Baca: Prodi Bahasa Korea, Di Kampus Mana Saja?

3. Mayoritas Pendiri Belajar Di Luar Indonesia

Dari total 102 pendiri, di level Sarjana (S1) terdapat 58 orang belajar di luar Indonesia dan 44 orang belajar di Indonesia. Di level pascasarjana (S2) hanya 4 orang yang belajar di Indonesia, sisanya 32 orang belajar di luar Indonesia. Pada level MBA, hanya 2 orang yang belajar di Indonesia, 16 pendiri lain belajar di luar Indonesia.

ini-dia-kampus-kampus-pencetak-start-sukses-di-indonesia
https://iprice.co.id/

Dari data ini bisa kita lihat bahwa pada level sarjana, universitas lokal hampir dapat menyaingi universitas internasional, hanya berbanding 14 orang. Namun pada level pascasarjana, banyak pendiri yang memutuskan untuk kuliah di luar negeri. Beberapa contohnya adalah CEO Fabelio Marshall Tegar Utoyo, ia mengambil S1 di ITB dan melanjutkan S2 di University of Sydney. CEO Investree Adrian A. Gunadi, mengambil S1 di UI dan melanjutkan S2 di Rotterdam School of Management, Erasmus University. Chief of Product Ruang Guru Iman Usman yang mengambil S1 di UI dan S2 di Teachers College of Columbia University.

Baca: Kuliah di Universitas Terbaik Dunia, Mungkinkah?

Pada level Master of Business Administration, mayoritas pendiri belajar di luar Indonesia. Gelar Master of Business Administration atau MBA adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi seseorang. Untuk bisa mengambil MBA syarat yang ditentukan tidak semudah ketika mengambil pascasarjana, sehingga mayoritas pendiri mengambil gelar MBA nya di universitas yang ternama.

“Dari data ini kita dapat melihat bahwa pada level sarjana (S1), universitas lokal tidak kalah jauh dengan universitas internasional dalam hal jumlah pendiri sukses yang dicetak. Namun memang perlu ada peningkatan kualitas pada level pendidikan yang lebih tinggi agar semakin banyak pendiri-pendiri sukses yang berasal dari universitas lokal”.

Sumber :  AyoKuliah.id

Loading...
linecolor

    






Artikel Terkait